Kata Presiden, Gen Milenial dan Z Harus Punya Tiga Keahlian

wisnu
wisnu
Diperbarui 5 April 2022 13:14 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo memberikan tiga bekal keahlian untuk genarasi milenial dan generasi Z dalam mengoptimalkan produktivitasnya dalam finansial, kemampuan wirakusaha dan digital. “Harus melek finansial, harus berwirausaha, menguasai keahlian digital, digital savvy atau mudah beradaptasi dengan teknologi digital, tetapi tetap memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” kata Presiden Jokowi, Selasa (5/4). Saat ini, kata Jokowi, generasi milenial (kelahiran 1981-1996) di Indonesia mencapai 69 juta jiwa atau 25,87 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 270 juta jiwa. Sedangkan generasi Z mencapai 75 juta jiwa atau 27,9 persen dari total jumlah penduduk. Besarnya komposisi tersebut, maka gen milenial dan gen Z diprediksi akan menjadi penentu arah Indonesia di masa depan. Jokowi menilai, melek finansial penting agar gen milenial dan gen Z memiliki perencanaan keuangan yang baik sehingga mampu menyeimbangkan kegiatan konsumsi dan investasi. [caption id="attachment_407944" align="aligncenter" width="200"] Koordinator Kaum Milenial NTB, Azis Muslim. [Foto: MI][/caption]Kaum muda juga perlu memiliki kemampuan berwirausaha agar tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja, dan justeru sebaliknya menciptakan dunia kerja bagi masyarakat. “Kita membutuhkan lebih banyak wirausaha agar semakin maju sesuai dengan karakter kaum muda yang bersemangat kreatif dan berani mengambil risiko, yang mudah beradaptasi, lincah dan menyukai hal-hal baru,” ujarnya. Pemerintah, mendukung kemudahan akses permodalan bagi kaum muda yang ingin berwirausaha. Salah satu dukungan itu melalui Program Kartu Prakerja yang dapat dimanfaatkan untuk memulai usaha-usaha baru. Jokowi berpesan bahwa anak-anak muda tidak boleh tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital. Hal itu karena hampir seluruh kegiatan masyarakat seperti pendidikan, transportasi, investasi, belanja, liburan dan kesehatan bergantung pada perangkat digital. "Ini memaksa kita melek digital dan tidak gaptek (gagap teknologi) agar tidak ketinggalan di berbagai peluang dan kesempatan," ujar Kepala Negara. Gen milenial dan gen Z juga diminta untuk terus mengembangkan keahlian masa depan (future skills), dan keahlian baru yang bermunculan (emerging skills) serta memiliki kepercayaan yang tinggi dan siap berkompetisi dengan talenta global. "Sehingga memberikan kebanggaan bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” ucap Presiden.