Jembatan Ploso Jombang Selesai Dibangun, Siap untuk Urai Kemacetan Mudik Lebaran

wisnu
wisnu
Diperbarui 9 April 2022 12:52 WIB
Jakarta, MI – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan, kehadiran Jembatan Ploso yang membentang di atas Sungai Brantas di Kabupaten Jombang, Jawa Timur bisa memperlancar arus mudik Lebaran 2022. "Operasional Jembatan Ploso akan memperlancar arus mudik Lebaran Tahun 2022 di Jombang, sehingga lintas tengah dan lintas utara Jawa bagian timur bisa terkoneksi dengan baik," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (9/4). Jembatan Ploso baru menggantikan Jembatan Ploso lama yang ada di sebelahnya yang kondisinya selalu bergetar apalagi kalau macet. Jembatan tersebut bisa diselesaikan dalam satu tahun, mulai September 2020 hingga Desember 2021. Jembatan Ploso dibangun dengan masa pelaksanaan 463 hari kalender sejak tanggal kontrak 25 September 2020 dan telah selesai pada akhir Desember 2021. Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur dan Bali senilai Rp137,7 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (Persero) Tbk. [caption id="attachment_421407" align="aligncenter" width="200"] Penampakan Jembatan Ploso Baru di Jombang. (Foto: Dok/PUPR)[/caption] Sementara Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati mengatakan, pembangunan Jembatan Ploso merupakan aspirasi warga Jombang sejak lama. "Proses pengusulan pembangunan jembatan ini dilakukan sejak tahun 2011 hingga akhirnya dapat dibangun dengan dana APBN pada tahun 2020. Tidak mudah karena status jalan ini bukan jalan nasional dan juga sempat ada kendala dalam pembebasan lahan," ujarnya. Secara teknis, Jembatan Ploso berbentuk flyover/jalan layang bercabang seperti huruf Y dengan total panjang 1,27 km. Struktur jembatan terdiri dari 4 abutmen dengan jumlah pilar 13 pier dan lebar lajur 7 meter, dilengkapi sistem drainase untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan. Jembatan Ploso baru dibangun sekitar 500 meter dari jembatan eksisting untuk mengurangi beban lalu lintasnya dengan dua lajur fungsional. Jembatan baru nantinya bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pengguna jalan.