Aktivitas Anak Krakatau Meningkat, Warga Diimbau Waspadai Potensi Tsunami

wisnu
wisnu
Diperbarui 13 Mei 2022 13:15 WIB
Jakarta, MI - Masyarakat di sekitaran wilayah dekat dengan Gunung Anak Krakatau untuk mewaspadai potensi tsunami akibat erupsi. Pasalya, terdapat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Waspada atau Level 2 ke Siaga atau Level 3. Hal itu berdasarkan data dan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. "Ini menunjukkan adanya potensi ke arah erupsi dan dapat berpotensi menimbulkan tsunami," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN Widjo Kongko dalam keterangan pers, Jumat. Untuk perkiraan besar kecilnya dampak tsunami, kata dia, ttergantung dari pemicu sumbernya, yakni seberapa besar aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan volume longsoran kaldera atau lava yang dimuntahkan. Hasil kajian pemodelan tsunami yang telah dilakukan untuk kejadian erupsi akhir 2018 dapat dijadikan acuan untuk potensi tsunami ke depan, apabila ada erupsi Gunung Anak Krakatau, terutama memprediksi waktu tiba tsunami di pantai dan perkiraan tingginya. Widjo menuturkan pemerintah telah berupaya membuat program mitigasi tsunami dari tingkat hulu hingga hilir. Sebagai contoh, di tingkat hulu terdapat sistem peringatan dini apabila akan terjadi tsunami dan diseminasi informasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Di tingkat hilir, sudah dilakukan penyiapan jalur evakuasi, tempat evakuasi (selter) dan panduan perencanaan evakuasi. Meskipun demikian, korban tsunami masih tetap ada seperti yang pernah terjadi di Selat Sunda di akhir 2018. Hal itu, katanya, menunjukkan program mitigasi tsunami yang telah ada belum mencukupi, sehingga perlu ditingkatkan pada masa mendatang. "Saya kira publik juga perlu mendapatkan informasi secara mendetail terkait dengan potensi ancaman tsunami di lokasi di mana mereka tinggal dan tentu saja informasi lainnya terkait dengan jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara," ujar Widjo.

Topik:

anak krakatau potensi tsunami

Berita Sebelumnya

Kemendikbudristek Diminta Keluarkan SE untuk Pencegahan Hepatisis Akut di Sekolah

Berita Selanjutnya

Sistem Deteksi Tsunami yang Terpasang di Gunung Anak Krakatau Dipastikan Beroperasi Baik