Hari Lahir Pancasila, Ini Harapan Ketua KAMMI Kendari

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 Juni 2022 08:20 WIB
Jakarta, MI - Pancasila adalah salah satu falsafah hidup rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang dibangun oleh para pendiri bangsa pada sidang BPUPKI dan PPKI. Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kendari Iwan Haridi mengatakan bahwa Pancasila dapat menjadi antitesis yang paling kuat dan lebih tepat pada kehidupan rakyat Indonesia, apalagi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi Pancasila pun, kata dia, berbeda dengan sistem perekonomian lainnya, seperti kapitalis maupun komunis. "Sebab sistem perekonomian ini memang harus jelas dan menjiwai Pancasila," kata Iwan kepada Monitorindonesia.com, Kamis (2/6) Iwan menjelaskan, pengertian sistem ekonomi Pancasila, menurut Eva Nur Eviyana dan yang lainnya, bahwa dalam buku Pancasila dan Tokoh Pahlawan Indonesia (2020), sistem ekonomi Pancasila adalah sistem perekonomian dengan menjadikan lima sila Pancasila sebagai dasarnya. "Sederhananya, ekonomi Pancasila bisa pula disebut sebagai sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau ekonomi pasar terkendali," jelasnya Dikutip dari buku "Bangkitlah Pancasila" (Sebuah Gagasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara) 2014 oleh Wimmy Halim, sistem ekonomi Pancasila dibangun dengan mengusung konsep kekeluargaan dan dijiwai oleh semangat gotong royong. "Artinya sistem perekonomian ini tidak hanya mengutamakan kemajuan ekonomi suatu daerah, melainkan memperjuangkan kesejahteraan bersama seluruh bangsa Indonesia," lanjut Iwan. Namun demikian akhir-akhir ini, kata Iwan, rakyat Indonesia merasakan hal yang sangat mencekik akibat naiknya harga barang dipasaran, kelangkaan minyak goreng, kenaikan BBM, kenaikan pajak distributor 10 persen menjadi 11 persen sehingga banyak pedagang kecil gulung tikar, dan rakyat makin menderita. "Kami sangat prihatin dengan kondisi negara kita hari ini, akibat dampak dari naiknya harga-harga barang sangat tidak lagi mencerminkan nilai-nilai Ekonomi dari Pancasila," katanya. Padahal, kata Iwan, pemerintah dan legislatif harusnya selau berdampingan mengawal dan menjaga nilai-nilai Pancasila untuk selalu mewakili hati rakyat. "Oleh karena itu kita berharap momentum lahirnya Pancasila hari ini kita tidak mau lagi masih ada rakyat yang menderita akibat naiknya bahan pokok, BBM, kelangkaan minyak goreng dan lain-lain," harapnya. "Semoga pemerintah segera mengambil tindakan secepatnya agar dalam memulihkan harga-harga bahan pokok di dipasaran," tutupnya. [Ode]