Menyoal Kesiapan Pemprov Malut di Tengah Janji Subsidi Nataru
Sofifi, MI - Pemprov Malut kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan pelayanan publik berjalan optimal menjelang momen besar tahunan, yakni perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tahun ini, Pemprov Malut mengarahkan perhatian secara khusus pada kesiapan fasilitas, pengamanan, hingga penyediaan layanan transportasi murah bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik. Upaya tersebut menjadi bagian dari langkah besar Pemprov untuk memastikan seluruh proses mobilitas warga berlangsung aman, tertib, dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kesiapan menyambut Nataru ini dibahas dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin langsung oleh Wagub Malut, Sarbin Sehe. Rapat tersebut dilaksanakan pada Kamis (4/12) di lantai 4 kantor Gubernur Malut. Kehadiran Wagub menunjukkan pentingnya koordinasi antarpihak, terutama dalam momen yang biasanya memunculkan peningkatan signifikan pada volume perjalanan, kebutuhan layanan publik, serta potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
Rapat tersebut diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota secara daring dan luring, serta dihadiri Sekda Malut, pimpinan instansi vertikal, serta kepala OPD lingkup Pemprov Malut. Keberagaman peserta rapat mencerminkan betapa luasnya lingkup persiapan Nataru, karena setiap sektor memiliki perannya masing-masing dalam memastikan seluruh aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik tanpa kendala berarti.
Dalam rapat ini, Pemprov Malut memberikan perhatian khusus pada layanan transportasi darat dan laut. Sejumlah kebijakan strategis dibahas untuk memastikan masyarakat yang akan merayakan Natal maupun Tahun Baru, baik di dalam daerah maupun antarpulau, memiliki kemudahan akses dalam melakukan perjalanan. Pemprov Malut menilai bahwa aksesibilitas transportasi merupakan kunci agar masyarakat dapat merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan penuh sukacita.
Salah satu program utama yang dibahas adalah penyediaan tiket mudik bersubsidi, yang ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah serta mereka yang rutin melakukan perjalanan jauh setiap musim libur panjang. Kebijakan subsidi tiket ini menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, mengingat harga tiket kerap mengalami kenaikan menjelang momen Nataru.
Wagub Malut, Sarbin Sehe, menjelaskan bahwa rapat koordinasi tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh kesiapan pemerintah dapat berjalan secara terarah. Menurutnya, berbagai sektor pelayanan, mulai dari pelabuhan hingga fasilitas kesehatan, harus berada dalam kondisi siaga penuh menjelang arus mudik dan balik.
“Rapat yang dilaksanakan tadi terkait dengan Natal dan Tahun Baru, mudah mudahan rapat tadi bisa berdampak positif terhadap seluruh pimpinan OPD dan instansi terkait melakukan persiapan dalam rangka pelayanan khusus untuk Natal dan Tahun Baru di berbagai sektor layanan di pelabuhan, bandara, terminal, Puskesman dan Rumah sakit,” ujar Wagub Sarbin.
Penegasan Wagub tersebut menggambarkan bahwa pemerintah daerah tidak ingin persiapan berlangsung setengah-setengah. Semua titik layanan publik harus siap menerima lonjakan aktivitas pelayanan, terutama dalam urusan kesehatan, transportasi, dan keamanan perjalanan.
Sarbin menambahkan bahwa kesiapan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halaman. Lonjakan jumlah penumpang yang biasa terjadi pada masa Nataru harus ditangani secara terstruktur agar tidak menimbulkan kemacetan, penumpukan penumpang, atau layanan yang kurang maksimal.
“Kami berharap mudah mudahan bisa efektif dan dikelola dengan baik sehingga seluruh masyarakat yang melakukan mudik dengan nyaman, aman sampai tujuan dengan selamat,” lanjutnya.
Upaya menjaga kenyamanan pemudik, kata Sarbin, tidak hanya berkaitan dengan transportasi. Pemprov Malut juga menaruh perhatian khusus pada stabilitas harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan. Karena itu, Pemprov Malut kembali menyiapkan program pangan murah yang disebar di seluruh kabupaten/kota.
Program pangan murah ini ditujukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang terdampak kondisi ekonomi dan fluktuasi harga pasar menjelang Nataru. Pemerintah berharap masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Kita juga menyiapkan pangan murah yang cukup di seluruh Kabupaten/Kota di semua titik, kami berharap ini bisa dimanfaatkan betul-betul pangan murah ini terutama mereka yang membutuhkan,” ungkap Sarbin.
Di sisi lain, Pemprov Malut juga memastikan penyelenggaraan perayaan Natal tingkat provinsi tetap sesuai jadwal dan rencana. Keberlangsungan agenda resmi ini menjadi simbol bahwa pemerintah tetap menjaga aspek spiritual dan sosial masyarakat di tengah persiapan teknis lainnya.
“Untuk perayaan Natal tingkat provinsi rencana akan dilaksanakan pada tanggal 12 di Halmahera Utara,” ujar Sarbin.
Namun puncak perhatian publik tetap tertuju pada program subsidi transportasi mudik yang disiapkan oleh pemerintah. Program ini diproyeksikan dapat membantu ribuan masyarakat yang ingin pulang kampung namun terkendala biaya perjalanan.
Wagub menjelaskan bahwa subsidi tiket transportasi diperkirakan mulai disalurkan pada 22 Desember 2025. Tanggal tersebut dipilih karena dianggap sebagai awal puncak arus mudik masyarakat menuju berbagai daerah di Malut maupun luar provinsi.
“Untuk subsidi transportasi ada, mudah mudahan mulai subsidinya di tanggal 22 Desember, untuk secara teknis bisa berkordinasi dengan Dinas Perhubungan,” tegasnya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Malut kemudian menjadi instansi teknis yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan program tersebut. Dishub memastikan bahwa seluruh fasilitas pendukung, baik dari sisi armada maupun infrastruktur terminal, berada dalam kondisi siap pakai.
Plt Kepala Dishub Malut, Dedy Kotambunan, memaparkan kesiapan pihaknya dalam rapat tersebut. Ia menegaskan bahwa Dishub telah melakukan proses pemetaan secara menyeluruh untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
Dedy menjelaskan bahwa Dishub telah menyiapkan sejumlah langkah teknis, termasuk memastikan seluruh armada laut dan darat memenuhi standar keselamatan. Pemeriksaan uji petik kapal telah dilakukan bersama Tim Marine Inspector dari KSOP Kelas II Ternate.
“Dinas Perhubungan telah melakukan pemetaan dan kesiapan sarana prasarana transportasi pendukung baik transportasi laut maupun transportasi darat, baik dalam melakukan uji petik kapal oleh Tim merine Inspektrur KSOP Kelas II Ternate,” ujar Dedy.
Dia menambahkan bahwa fasilitas terminal penumpang telah disiapkan dan beberapa di antaranya mengalami peningkatan layanan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan kenyamanan selama menunggu jadwal keberangkatan.
“Seluruh kesiapan terminal penumpang maupun fasilitas publik telah disiapkan untuk mendukung mudik Natal Tahun Baru,” lanjut Dedy.
Beberapa terminal utama seperti Pelabuhan Ahmad Yani dan Terminal Bastiong menjadi fokus peningkatan kapasitas layanan mengingat volume penumpang di dua titik itu selalu meningkat pada momentum libur panjang.
Dishub juga mengatur ulang tata letak parkir, memperbaiki sistem sirkulasi area, serta memastikan kesiapan perusahaan angkutan laut dalam menyediakan layanan tiket elektronik yang lebih cepat dan akurat.
Pengawasan melalui CCTV juga diperkuat, termasuk terhubung dengan posko pusat secara real-time. Bahkan Dishub menyiapkan fasilitas tambahan berupa gate baru serta pencetakan tiket elektronik di lokasi.
Salah satu informasi penting yang diungkapkan Dedy adalah jumlah armada yang disiapkan untuk mendukung program mudik bersubsidi tersebut. Pemerintah menargetkan program ini dapat membantu hingga 6.000 masyarakat Malut.
“Program mudik bersubsidi pada masa Natal Tahun Baru 2025/2026 ini rencanannya akan menyediakan 9 armada kapal penumpang, 6 unit bus, dan 4 armada ferri ASDP dengan kuota tiket 6000 orang,” jelasnya.
Armada kapal yang disiapkan tersebut akan difungsikan untuk melayani sejumlah rute utama yang biasanya mengalami kepadatan penumpang pada periode libur panjang. Dari total sembilan kapal penumpang yang direncanakan, seluruhnya akan diarahkan untuk beroperasi pada empat rute, yakni Ternate-Manado, Ternate-Ambon, Ternate-Jailolo, dan Ternate-Morotai.
“Sementara untuk 9 armada kapal penumpang ini rencananya akan melayani 4 rute yaitu Ternate-Manado, Ternate-Ambon, Ternate-Jailolo, Ternate-Morotai,” ungkap Dedy.
Untuk layanan transportasi darat, Dinas Perhubungan menyiapkan enam unit bus sebagai bagian dari upaya memastikan kelancaran mobilitas masyarakat di wilayah daratan Halmahera. Bus-bus ini direncanakan beroperasi pada tiga rute utama yang selama ini menjadi jalur penghubung penting antarwilayah, yaitu Sofifi-Haltim, Sofifi-Halteng, dan Sofifi-Halut.
Kehadiran armada tersebut, lanjut Dedy menjelaskan, diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan memberikan pilihan transportasi yang lebih terjangkau serta tertata bagi warga yang melakukan perjalanan selama periode padat menjelang libur.
“Untuk 6 unit bus ini akan melayani rute Sofifi-Haltim, Sofifi-Halteng, Sofifi-Halut,” katanya.
Sementara itu, empat armada ferry ASDP juga disiapkan untuk melayani rute antarwilayah strategis yang kerap mengalami lonjakan penumpang pada periode Nataru.
“Sementara 4 Armada Ferry akan melayani rute Ternate-Bitung, Ternate-Mayau, Tobelo-Daruba, dan Tobelo-Bitung,” lanjutnya.
Tidak hanya armada, Dishub juga akan mendirikan sejumlah posko pelayanan yang ditempatkan pada titik-titik strategis keberangkatan masyarakat. Posko ini akan menjadi pusat informasi, koordinasi, dan pemantauan kondisi perjalanan.
“Dishub Malut rencanannya akan mendirikan beberapa titik posko untuk pelayanan mudik bersubsidi Natal Tahun Baru 2025/2026 yaitu Pelabuhan Ahmad Yani, Pelabuhan Bastiong, dan Pelabuhan Dufa-Dufa Ternate,” ujar Dedy.
Selain posko untuk transportasi laut, Dishub juga menyediakan posko khusus untuk speed boat. Hal ini penting karena speed boat menjadi moda transportasi harian masyarakat antar-pulau di wilayah dengan karakter geografis kepulauan seperti Malut.
“Sementara untuk posko pelayanan Speed Boat yaitu Pelabuhan Dufa-Dufa, Pelabuhan Gamalama, Pelabuhan Mangga Dua, dan Pelabuhan Kota Baru,” imbuhnya.
Program mudik bersubsidi ini menjadi salah satu kebijakan yang paling dinantikan masyarakat, terutama karena banyak warga Malut yang menggantungkan mobilitasnya pada transportasi laut dengan biaya yang tidak murah. Dengan adanya subsidi, pemerintah berharap masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga tiket menjelang Nataru.
Pemprov Malut menegaskan bahwa program subsidi ini hanya berlaku untuk warga ber-KTP Malut. Keputusan ini diambil untuk memastikan bantuan benar-benar tersalurkan kepada masyarakat daerah yang membutuhkan dukungan langsung dari pemerintah.
Dengan serangkaian persiapan ini, Pemprov Malut berharap seluruh masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh sukacita tanpa khawatir soal biaya ataupun keselamatan perjalanan. Pemprov Malut juga menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh pelayanan berjalan maksimal hingga periode arus balik selesai. (Jainal Adaran)
Topik:
Pemprov Malut Nataru Pelabuhan Darko