Pengamat: Sikap BUMN Tak Sponsori Formula E Diorkestrasi Politik Tertentu

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 3 Juni 2022 18:35 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam ikut menyoroti tak adanya BUMN jadi sponsor gelaran Formula E. Khoirul Umam, begitu ia disapa menilai sikap diam kementerian dan BUMN tak bergerak mensponsori Formula E itu seolah diorkestrasi oleh kekuatan besar politik tertentu. "Yang menghendaki ketidakberhasilan atau tidak optimalnya penyelenggaraan Formula E ini," kata Umam kepada wartawan, Jum'at (3/6). Menurutnya, banyak yang beranggapan bahwa ini salah satu intrik politik menggagalkan Anies Baswedan. Sebab, jika Formula E sukses dikhawatirkan akan menaikkan Elektabilitas Anies sebagai kandidat capres 2024. Tak hanya itu, gelaran Formula E yang bakal digelar di sirkuit Ancol pada Sabtu besok, juga seperti jadi anak tiri di rumah sendiri. "Itu kembali karena tak adanya sponsor dari BUMN. Bahkan Kementerian yang terkait kepariwisataan juga tak memberi dukungan," jelas Umam. Selain itu anak tiri dan anak emas, menurut Umam, seolah juga ditunjukkan oleh BUMN. "Bandingkan saja sikap BUMN terhadap program pemerintah Kota Surakarta. Kementerian dan BUMN begitu cepat mendistribusikan bantuan jika yang membutuhkan adalah pemerintah yang dipimpin putra sulung Presiden Jokowi itu. Kata Umam, hal ini seolah-olah menganakemaskan Pemkot Surakarta. "Pendistribusian begitu cepat dan tak ada kata terlambat untuk Pemkot Surakarta. Langkah-langkah cepat mereka dalam mendistribusikan bantuan, dan memberikan dukungan untuk berbagai kegiatan, program pembangunan, hingga berbagai jenis bantuan sosial ke Pemerintah Kota Surakarta misalnya cukup," tutup Umam. [Sul]

Topik:

formula E