BPIP Sebut ASN Pelayan Publik Cerminan Nyata Aktualisasi Pancasila

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Juli 2022 17:51 WIB
Jakarta, MI - Kedeputian Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Aparatur Sipil Negara di Aston Kupang, Selasa (5/7). Tujuan diadakannya kegiatan itu dalam rangka melakukan Pendalaman nilai-nilai dasar Pancasila kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar senantiasa setia kepada Pancasila serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Acara diklat ini antara lain menjangkau para ASN di wilayah Tengah dan Timur Indonesia seperti, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat . Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Baby Siti Salamah menyatakan bahwa dalam diklat ini diharapkan para ASN tidak saja mampu menghapal Pancasila, tapi benar benar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan keberadaan pendidikan dan pelatihan ini hendaknya para Peserta dapat senantiasa berkontribusi positif terhadap perkembangan bangsa dan negara dimulai dari lingkungan keluarga dan kerjanya masing masing," jelasnya. Acara yang menghadirkan kurang lebih 140 Orang Peserta ini, dibuka oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo yang mewakili Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Benny menyampaikan bahwa ASN harus memiliki logos, ethos dan patthos dalam menghadapi era digital dan penuh kebohongan ini. "Dalam era dimana persepsi menjadi raja, ASN hendaknya tidak terjebak dalam kultur kematian hingga terlibat dalam radikalisme, berita bohong dan narasi narasi yang ingin merubah Ideologi yang dianut bangsa Indonesia dari Ideologi Praktis dan humanis yaitu Pancasila, menjadi Ideologi utopis berbasis keagamaan yang cenderung hanya menjual mimpi dan tidak menjejak bumi," jelas Benny yang juga merupakan Pakar komunikasi. Lebih lanjut, Benny menyatakan bahwa hendaknya para ASN bergerak sesuai Proses Birokrasi yang baik, yang patuh pada peraturan dan bekerja sesuai dengan sistem yang berlaku. "ASN yang baik adalah mereka yang dapat menjadikan pancasila sebagai working dan living Ideologi ,yaitu Ideologi yang tidak hanya bergerak dalam tataran teori,namun menjadi Ideologi yang hidup,berkembang dan bekerja nyata dalam kehidupan sehari hari," lanjutnya. Benny menutup paparannya dengan menyatakan bahwa ASN yang merupakan komponen kerja dari negara harus dapat menjadi cermin nyata dalam upaya aktualisasi Pancasila. Karena, kata dia, masyarakat melihat kualitas Negara tercermin dari para ASN nya, maka para ASN harus bekerja secara baik, efektif dalam melayani masyarakat sebagai bukti nyata Aktualisasi Pancasila. Acara Pendidikan dan Pelatihan yang sedianya akan diselenggarakan selama 3 hari hingga tanggal 7 Juli 2022 ini juga dihadiri oleh Paula Theresia Ekowati dan Ken Setiawan. Selepas kegiatan, tim dari BPIP yakni, anggota Dewan Pengarah Bapak Andreas Anangguru Yewangoe, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Baby Siti Salamah, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Antonius Benny Susetyo beserta perwakilan dari Lemhanas melakukan Silaturahmi dan Diskusi bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di kantor Gubernur NTT. Dalam kesempatan ini, Viktor menyatakan mendukung kiprah BPIP dalam melakukan penyegaran kembali terhadap Aktualisasi nilai Pancasila khususnya kepada ASN di wilayah kerja Nusa Tenggara Timur. "Saya mengharapkan terjalin Kerjasama erat, antara BPIP dan Pemda NTT demi menuju tidak saja NTT namun Indonesia yang lebih baik dan lebih berpancasila," katanya.  

Topik:

BPIP