Mantan PM Jepang Tewas Tertembak Saat Berpidato, Haris Rusly Moti: Makin Serem Ya Dunia!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Juli 2022 16:05 WIB
Jakarta, MI - Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti berpandangan insiden tertembaknya mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe hingga tewas oleh Tetsuya Yamagami (41) bukti dunia semakin seram. Bagaimana tidak, kata Rusli, mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe yang menjabat selama dua periode itu berada dalam kondisi kritis hingga tewas karena mengalami henti jantung setelah ditembak di Kota Nara, Jepang barat saat sedang berpidato, Jumat (8/7/2022). Hal inilah, menurut Haris jadi perhatian dunia, agar lebih waspada terhadap kejahatan yang tidak diketahui kapan datangnya. "Sobat, MAKIN SEREM YA DUNIA...Mantan PM Jepang Shinzo Abe Diduga Ditembak Saat Berpidato | Abe memegangi dadanya ketika dia pingsan, dan bajunya berlumuran darah. Kemudian Abe langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Haris melalui tweetnya seperti dikutip Monitorindonesia.com, Sabtu (9/7). Diketahui, Mantan PM Jepang Shinzo Abe tewas tertembak oleh Tetsuya Yamagami (41) ditembak pada pukul 11.30 waktu setempat saat berpidato di kota Nara, dekat Stasiun Yamato-Saidaiji Jumat (8/7). Kepolisian Jepang mengungkapkan bahwa alasan Tetsuya menembaknya karena dendam dengan politisi tersebut. Pelaku juga mengaku sengaja menargetkan Shinzo Abe karena menyimpan dendam terhadap organisasi yang dia yakini terkait dengan mantan PM Jepang tersebut. Motif itu diungkap pelaku saat diinterogasi oleh polisi.Tetsuya kini ditahan di kantor polisi Nara Nishi. "Tersangka menyatakan bahwa dia menyimpan dendam terhadap organisasi tertentu, dan dia melakukan tindak kejahatan karena yakin mantan perdana menteri Abe memiliki hubungan dengan itu," kata seorang polisi senior di wilayah Nara, Jepang, kepada wartawan dikutip dari AFP, Sabtu (9/7). Dilansir BBC, Yamagami mengakui menembak Abe dengan senjata rakitan. Polisi juga menemukan beberapa senjata buatan tangan serupa saat menggeledah rumah tersangka. Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang juga mengatakan bahwa senjata yang dipakai pelaku tampaknya buatan tangan. Pelaku pernah bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar 2005. Pasukan Bela Diri Maritim termasuk dalam bagian Angkatan Laut Jepang. Bahan peledak juga ditemukan di rumah tersebut dan polisi mengatakan mereka telah menyarankan warga untuk mengungsi dari daerah tersebut. Tersangka penembak mengatakan kepada petugas bahwa dia memiliki dendam terhadap kelompok tertentu yang dia yakini terkait dengan Abe. Aparat saat ini tengah menyelidiki mengapa mantan PM jadi satu-satunya orang yang ditarget. [Ode]
Berita Terkait