Gubernur Jatim dan Ketum TMP Bakar Semangat Mahasiswa Baru UK Petra Surabaya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Juli 2022 15:10 WIB
Surabaya, MI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa dalam acara Talk Show Wawasan Kebangsaan di Universitas Kristen Petra (UK Petra) Senin, 25 Juli 2022 mengawali pembekalan dengan mengajak sekitar 2.000 mahasiwa dan dosen untuk menyanyikan lagi Michael Jackson Heal The World. “Kita nyanyikan sebagai bentuk apresiasi dan perhatian pada korban peran di berbagai belahan dunia seperti Ukraina dan lainnya,” ajaknya yang disambut floor. Gubernur Khofifah tampil menjadi pembicara memberi pembekalan kepada mahasiswa baru UK Petra dalam acara Talk Show Wawasan Kebangsaan bertajuk: Membangun Model Manusia Indonesia dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 berlangsung di Auditorium Kampus Timur Universitas Kristen Petra Senin (25/7). Hadir dalam acara itu, Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait dan Rektor UK Petra Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. Khofifah melanjutkan, berbagai cara yang selalu diterapkannya dalam memimpin adalah skill, policy dan culture. Skill dan policy bisa dilakukan tetapi terkait culture harus ada proses yang dilalui. Semua oleh elemen-elemen strategis. “Ini saya tidak pada posisi menggarami lautan. Tapi kami menyampaikan dalam konteks bagaimana membangun Jawa Timur dan membangun Indonesia,” ujar Khofifah. Menurut Bank Dunia, kata mantan menteri urusan perempuan ini, salah satu menuju perbaikan ekonomi adalah dengan perbaikan kualitas pendidikan. Maka PR kita bersama terutama dalam bidang sains, matematika, termasuk di dalamnya engenering harus didorong dengan melakukakn accelerative atau percepatan. Ia juga membeberkan bagaimana kedudukan Indonesia di tatanan bangsa-bangsa ASEAN dan dunia. Bagaimana global kompetitif diantara ASEAN. Global inovasi index, harus didorong dan diukur indeks inovasi di negeri ini. “Saya kira inovasi-inovasi akan banyak lahir dari perguruan tinggi. Seperi PTS swasta yang prestius ini (UK Petra). Kita bisa membangun sinergi bersama,” pesannya. Ketua PWNU ini juga menyinggung efektifitas kerja pemerintah, dari desa/kelurahan sampai bupati hingga gubernur. “Saya kira betul seperti apa disampaikan Bang Ara (Maruarar Sirait) tadi bahwa betul perlu membangun super tim. Kita harus bangun strong leader,” tandasnya. Mengutip pandangan Jack Ma untuk maju harus membutuhkan kompetensi pengetahuan dan kreatifitas. UK Petra, kata Khififah, sudah melakukan ini. Menurut Jack Ma 80 persen bisnis kecil (UMKM) dan 85 persen bisnis itu sudah mengglobal dan 95 persen sudah menggunakan online. Pada 2030 maka 80 persen ekonomi dunia dikusai pelaku UMKM dan dilakukan by online. “Kami mengajak UK Petra untuk berperan menguatkan digitalisasi sistem bagi UMKM sesuai pandangan Jack Ma tadi. Ini bisa membangun kemajuan UMKM di Jatim. Bagaimana digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia. Kita antisipasi dan percepatan-percepatan apa yang kita lakukan,” ajaknya. Khofifah juga menyampaikan prestasi yang diraih Jatim terkait standar pelayanan publik di seluruh Indonesia dimana Jawa Timur meraih skor 99.6 dan merupakan peringkat pertama provinsi Indonesia. Juga untuk kategori perencanaan pemenuhan kebutuhan kepegawaian (ASN) Jawa timur meraih peringkat pertama. Berikutnya bidang pendidikan berkaitan dengan persiapan SDM juga meraih hal yang sama. Bahkan Bidang Kompetisi Sains Nasional yang selama 18 tahun dipuncaki Jakarta untuk tahun 2020 dan 2021 Jawa Timur menduduki puncak. “Tidak mudah mempertahankan. Semua itu diperoleh karena berkat kerja keras dari seluruh ASN yang telah bekerja sepenuh hati untuk kemajuan Jawa Timur. Mudah-mudahan ini awal silaturahmi kita lebih baik ke depan. Bang Ara terima kasih atas sinergitasnya. Kita berharap sinergitas terbangun dengan UK Petra di sektor apa saja, demi kebaikan kita semua,” pungkasnya. Sementara Maruarar Sirait menyampaikan, tidak ada superman namun yang ada adalah super tim. Oleh karena itu kepada mahasiswa baru 2022 UK Petra disamping belajar harus mulai berani membangun bisnis sejak di bangku kuliah. Kiatnya dengan mulai membangun komunitas dan jangan sampai terlambat. Ara menjelaskan bahwa orang tua mendidiknya dengan tiga hal. Tradisi Kristen yang kuat, Tradisi Batak dan dan Tradisi Politik. “Papa saya aktivis politik Parkindo dan aktif GMKI sejak mahasiswa. Demikian juga Ibu aktivis GMKI. Ibu sangat memegang adat tinggi, menghormati orang tua, fighting spirit yang kuat. Saya sendiri sudah out of the box,” ujarnya. Sebagai politisi dan pengusaha, Ara membeberkan bahwa dalam bisnis yang digelutinya bergerak dibeberapa sektor usaha. “Saya menemukan satu hal Pak Rektor dan ibu sekalian, bagaimana kampus harus mempersiapakan pemimpin. Saya yakin di Petra bisa dilaksanakan, bagaimana mempersiapkan mahasiswa menjadi leader. Jadi pemimpin banyak tekanan dan urusan. Jadi kurang setuju kuliah ya kuliah saja, nanti urusan itu saja,” ungkapnya. Ara menggambarkan struktur segitiga. Paling atas itu ada top leader. Ibu Khofifah dan Pak Rektor sekarang ada top leader. Mereka sudah pasti punya net working luar biasa, berjuang dari bawah. Indonesia mau maju harus memperhatikan proses dan menghargai proses. Demkian juga Jokowi dari pengusaha mebel, walikota, gubernur, kemudian jadi Presiden. “Saya percaya Mbak Khofifah sangat low profile, banyak prestasi, mengatasi kemiskinana di Jatim dengan memberdayakan masyarakat dan seorang nasionalis sejati,” Ara memberi contoh . Bagaimana membangun tim kalau tidak punya komunitas, ukuran adalah track record langsung. Atau bisa rekomendasi dari kawan. Karena itu adik-adik perlu juga membuat record, misalnya mulai dari SMA, saat kuliah bagaimana beroganisasi.