Perjalanan Karier Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra yang Meninggal di Usia 67 Tahun

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 18 September 2022 13:45 WIB
Jakarta, MI - Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia di usia 67 tahun, Minggu (18/9). Ia meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit di Selangor, Malaysia. Sebelumnya, Azyumardi dikabarkan terpapar virus Covid-19 pada Jumat (16/9). Kabar duka itu dibenarkan oleh Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Ninik Rahayu. "Benar. pukul 12.30 waktu setempat. Saya konfirmasi ke istri beliau yang berada di sana. Sekarang jenazahnya sedang diurus kedutaan," kata Ninik, Minggu (18/9). Perjalanan Karier Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025 menggantikan Mohammad Nuh. Azyumardi merupakan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Azyumardi lahir pada 4 Maret 1995. Ia memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988. Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989. Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Kembali ke Indonesia pada 1993, Azyumardi mendirikan dan menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Ia tercatat pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat pada 1979-1985. Berbagai jabatan akademis juga sempat diembannya. Ia tercatat menjadi Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta sejak 1992 sampai sekarang. Ia juga pernah menjadi professor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia pada 1997. Namun nama Azyumardi Azra makin populer ketika menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah pada periode 1998-2006. Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press). Azyumardi juga dikenal sebagai salah satu intelektual Islam terkemuka. Karya-karyanya tersebar di jurnal ilmiah hingga media massa. Selain itu, ia juga diketahui produktif menulis buku. Azyumardi Azra juga tercatat sebagai guru besar UIN Syarif Hidayatullah. Ia mendapatkan gelar ‘Commander of the Order of British Empire (CBE)’ dari Ratu Elizabeth II pada 2010 lalu.
Berita Terkait