Kepsek SMAN 2 Depok Bantah Diskriminasi Terhadap Ekskul Rohani Kristen

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Oktober 2022 16:11 WIB
Depok, MI - Kepala SMAN 2 Depok, Dr. Wawan Ridwan, membantah sekolahnya mendiskriminasi siswa Rohani Kristen (Rohkris) menggunakan ruang kelas di sekolah yang ia pimpin. Dalam peristiwa tersebut, Wawan menegaskan tidak ada diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok. “Tidak ada praktik diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok,” kata Wawan dalam klarifikasi tertulisnya, Kamis (7/10). Wawan membantah pemberitaan yang sedang beredar, bahwa siswa-siswi Rohkris SMAN 2 Depok dilarang pakai ruang kelas untuk mengadakan kegiatan keagamaan. “Semula siswa-siswi ini menggunakan ruang multiguna namun sekarang dilarang menggunakan dengan alasan ada seragam sekolah di dalamnya. Kini mereka menggunakan pelataran atau lorong kelas dilantai 2,” imbuhnya. Dia juga menjelaskan, bahwa kronologi sebenarnya adalah pada Kamis (29/9) siang, seragam siswa kelas X datang dan diletakan di ruang multiguna. Seragam tesebut dijadwalkan untuk dibagikan pada Jumat (30/9) pagi. “Karena banyak dan berantakan maka diputuskan kegiatan Doa Pagi (Saat Teduh) bagi siswa-siswi Kristen pada Jumat (30/9) dipindah ke ruang pertemuan dilantai 2,” jelas Wawan. Pemindahan tersebut telah diberitahukan oleh bagian sarana prasarana (sarpras) pada kepala sekolah, petugas kebersihan (office boy) dan salah satu siswa Rohkris pada hari Kamis (29/9). “Pada Jumat (30/9), saat kegiatan akan dimulai, petugas kebersihan terlambat datang untuk membuka pintu, sementara siswa Rohkris sudah datang,” terangnya. Selain itu, wawan pun menepis jika siswanya tidak diberi ruangan. Sebagaimana yang tampak di foto yang beredar. “Jadi foto yang beredar seolah murid (Rohkris) tidak diberi ruang adalah tidak benar. Kejadian yang sebenarnya siswa sedang menunggu office boy yang memegang kunci untuk membuka pintu,” tukasnya. Ia juga menepis isu pembubaran ekstrakurikuler, khususnya Rohani Kristen. Dia menjelaskan, saat itu seluruh ekstrakurikuler di SMAN 2 Depok memang dihentikan sementara lantaran ada kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS). “Yang sebenarnya adalah staf kesiswaan mengumumkan untuk kegiatan ekstrakulikuler ditiadakan sementara saat PTS (Penilaian Tengah Semester) diadakan,” tutur Wawan. Bukan hanya Rohkris tapi seluruh kegiatan ekskul di SMAN 2 Depok dihentikan sementara. Terhitung sejak tanggal 3 Oktober, usai PTS, seluruh kegiatan ekskul sudah berjalan seperti semula.
Berita Terkait