Sabam Sirait Selalu Ajarkan Nilai-nilai Kemanusiaan, Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Oktober 2022 20:58 WIB
Jakarta, MI - Sekjen PWRI SUMUT Joko Imawan menyatakan tahun lalu, warga Sumatera Utara turut berdukacita, karena ditinggal oleh tokoh nasional, tokoh bangsa, asal Sumatera Utara, wafat meninggalkan kita semua alm Sabam Sirait. Demikian diungkapkan dalam Dialog Publik dengan tema "Mengenang Perjuangan Sabam Sirait dalam Menyerukan Kemerdekaan Rakyat Palestina", pada Minggu, (23/10/2022) di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan. Dialog ini diselenggarakan KAMMI  bersama HM IKLAB Raya, PWRI SUMUT dan PPI SUMUT sebagai lembaga kepemudaan di Sumatera Utara. “Sebagai warga Sumatera Utara, tentu kita bangga melihat perjuangan dan sepak terjang beliau mengarungi perpolitikan nasional. Perjuangan beliau untuk kemerdekaan Rakyat Palestina, atas dasar Hak Asasi Manusia, menjadi pengingat kita sebagai umat muslim, bahwa perjuangan itu harus lah berasaskan prinsip dan nilai kemanusiaan,” ungkapnya. Bahkan Sabam Sirait  pernah menyerukan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk meminta kepada kader-kader PDIP turut berjuang bersama merebut kemerdekaan Palestina. Senada dengan itu, Ketua HM IKLAB Irham Sadani Rambe menegaskan bahwa sebagai warga Sumatera Utara, khususnya yang berasal dari Asahan Labuhanbatu, tentu sangat bangga memiliki tokoh bangsa seperti Sabam Sirait. Putra kelahiran asal Tanjung Balai itu, terbukti mampu memberikan kontribusi besar terhadap negeri. Selama kiprahnya mengabdi 6 kali DPR, 2 kali DPD, 2 kali DPA di masa 7 presiden Indonesia sudah membuktikan kontribusikela. “Semoga semangat perjuangan beliau untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dapat kita petik sebagai sebuah perjuangan yang harus kita lanjutkan ke depan,” pungkasnya. Semasa hidupnya, Sabam yang kelahiran Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara itu juga tak jarang menyerukan perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan oleh negara-negara adidaya terhadap negara yang lemah. Invasi Amerika Serikat terhadap Irak, Uni Soviet terhadap Afganistan, dan Intervensi Australia terhadap gejolak Timor Leste. Karena bagi Sabam Sirait, Hak Asasi Manusia dan Demokrasi harus menjadi landasan masyarakat dimuka bumi dalam menjalin hubungan yang baik.