Pratu Arifin Gugur Ditembak KKB, Panglima TNI Sampaikan Duka Cita

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 16 April 2023 19:28 WIB
Jakarta, MI - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit TNI, Pratu Miftahul Arifin dalam baku tembak dengan KKB di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. "Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIB," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono saat jumpa pers, Minggu (16/4). Julius menegaskan TNI tidak akan pernah mundur untuk menjaga kedaulatan NKRI, terutama di wilayah Papua. Dia mengutip arahan Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas tanpa ragu. "TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua," tegasnya. "Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu," tuturnya. Sebelumnya, seorang prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT) dipastikan gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Adapun kontak tembak itu terjadi di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIT. Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman mengatakan prajurit TNI yang gugur, yakni Pratu Miftahul Arifin. Pratu Arifin gugur saat ia bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi sedang melakukan operasi penyelamatan pilot Susi Air, yang disandera oleh KKB. "Satu orang prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter dan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia," kata Herman, Minggu (16/4). Saat anggota berupaya mengevakuasi Pratu Arifin, kata Herman, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya sehingga terjadi kontak tembak. Dia mengaku belum bisa memastikan berapa korban yang gugur dalam peristiwa tersebut karena upaya evakuasi sedang dilakukan. “Cuaca tidak menentu hingga memengaruhi proses pemantauan, evakuasi, dan koordinasi dengan pasukan di lapangan,” ucapnya.