Launching Wara Wiri Feskraf, Melindung dan Mengembangkan Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif Tanah Air

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Juli 2023 16:46 WIB
Jakarta, MI - Ragam budaya Indonesia merupakan warisan berharga nusantara yang dapat dijadikan sebuah penggerek ekonomi kreatif di Tanah Air. Kendati begitu, transformasi digital menjadi tantangan bagi pelaku seni budaya di Indonesia. Adapun tantangan yang lain dihadapi pelaku seni budaya adalah kurangnya ruang pertemuan antara dunia bisa dan pemerintahan. Dalam mendukung pelaku dunia seni budaya dan ekonomi kreatif, Wari Wiri Budaya menggelar event Wara Wiri Feskraf atau Warna Rasa Budaya, Wisata Negeri, Festival Ekonomi Kreatif. Wara Wiri Feskraf hadir sebagai ruang pertemuan yang hangat, sekaligus jembatan penghubung antara pelaku bisnis dan pemerintah dengan dunia seni budaya. Launching Wara Wiri Feskraf yang bertema “Merajut Harmoni Kebhinekaan Indonesia Raya untuk Kesejahteraan” dilakukan di Studio BPSDM Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (18/7). Dalam launching tersebut juga dilakukan pemutaran ekspose teaser Wara-Wiri Feskraf. Direktur Wara-Wiri Budaya, Sastri Bakry, mengatakan, Wara Wiri Feskraf diselenggarakan hasil kolaborasi Satupena Indonesia, Sumbar Talenta Indonesia Foundation, dan XYZ+. Menurutnya, Wara Wiri Feskraf di selenggarakan untuk mengharmoniskan, menyelaraskan atau mensinergikan antara budaya dan ekonomi kreatif yang berkesinambungan menjadi even tahunan. Dia mengatakan, Wara Wiri Feskraf memiliki lima tujuan yang ingin dicapai. Pertama, melindungi, membina dan mengakui eksistensi budaya yang kreatif dan harmonis. "Kedua, mengembangkan dan mempromosikan ekonomi kreatif berbasis budaya, salah satu di antaranya adalah UMKM, dan ekonomi digital," katanya. Selanjutnya yang ketiga, membangun dan memfasilitasi kolaborasi pelaku ekonomi kreatif dengan para pihak terkait, mulai dari perusahaan swasta, BUMN, pemerintah dan para pihak terkait lainnya. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakan untuk mendorong agar pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif tetap hidup dan sejahtera. "Keempat, meningkatkan kompetensi sosio kultural dan ekonomi kreatif untuk kesejahteraan. Kelima, menambah penyerapan tenaga kerja," ujarnya. Wara Wiri Feskraf yang akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 24-26 November 2023 akan memiliki delapan bentuk kegiatan. Yakni orkestrasi perkusi Wara-Wiri bersama Gilang Ramadhan, permainan KIM Wara-Wiri, pameran lini masa lukisan hingga AI, Festival Diplomasi Sahabat Indonesia, promosi wisata dan kuliner, launching dan bedah buku, lomba dan fashion show, dan konser kolaborasi seni junior. Adapun target peserta pameran yakni seniman, budayawan, ilmuan, cendekiawan, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, media, pemerintah (KLD), embassy dan diplomat, serta generasi muda dan perempuan Sementara, target dan audiens dalam Wara Wiri Feskraf adalah pelaku usaha (UMKM), pecinta dan penikmat seni budaya, mahasiswa/pelajar, pejabat negara, politisi dan diplomat asing, dan semua golongan masyarakat. Ekspektasi dari Wara Wiri Feskraf 20.000 per hari untuk akhir pekan. #Launching Wara Wiri Feskraf
Berita Terkait