Buruh Gelar Aksi May Day, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan Monas
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![aksi buruh Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/aksi-buruh.webp)
Jakarta, MI - Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau masyarakat yang akan melintasi kawasan sekitar Monumen Nasional (Monas), atau persimpangan Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda) untuk mencari jalan alternatif, karena adanya kegiatan penyampaian pendapat di sana.
"Agar mempertimbangkan mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan dikarenakan akan ada buruh dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapatnya di Patung Kuda maupun di GBK," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Susatyo mengatakan, polisi melakukan rekayasa lalu lintas antara lain menutup area lampu merah (traffic light/TL) Harmoni, yang mengarah ke Jalan Merdeka Barat dan mengalihkan jalur ke Jalan Kesehatan.
"Jalan Medan Merdeka Barat depan Gedung Sapta Pesona kita tutup," ujarnya.
Selain itu, penutupan juga dilakukan di Jalan Perwira yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara dan mengalihkan ke arah Masjid Istiqlal dan lapangan Banteng.
Polri bersama TNI, Pol PP, Damkar serta Dishub, kata dia, siap melakukan pengamanan dan memperlancar jalannya aksi kegiatan penyampaian pendapat di muka umum, pada peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) di sekitar Monas dan Gelora Bung Karno (GBK) hari ini.
"Kami menerjunkan 3.412 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP, Damkar serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas dan GBK," jelasnya.
Dia mengingatkan siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana diatur dalam undang-undang penyampaian pendapat hak setiap warga negara, harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.
"Sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap dipatuhi supaya semua kegiatan berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," ungkapnya.
Seluruh personel yang terlibat pengamanan, lanjut Susatyo, untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan serta humanis. Anggota juga, imbuh dia, tidak membawa senjata api maupun senjata tajam.
"Tak ada gerakan tambahan lainnya yang bersifat pribadi. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan baik dan humanis," tandasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Buruh Tolak Tapera, 1.626 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Demo Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/d90c0849-afa5-44ab-a9ef-e3a8ae5662db.jpg)
Buruh Tolak Tapera, 1.626 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Demo
6 Juni 2024 10:55 WIB
![Paket Lengkap Pekerja: Gaji Tak Naik, Dipotong Tapera hingga BPJS, Apa Cukup Beli Rumah? Pasal 5 PP Tapera menyatakan bahwa setiap pekerja yang berusia minimal 20 tahun atau sudah menikah dan berpenghasilan setidaknya sebesar upah minimum wajib menjadi peserta Tapera. Gaji dibawah UMR/UMP mana cukup beli rumah. (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/gaji-dipotong-tapera.webp)
Paket Lengkap Pekerja: Gaji Tak Naik, Dipotong Tapera hingga BPJS, Apa Cukup Beli Rumah?
31 Mei 2024 08:35 WIB