Harga Pangan Jelang Idul Fitri Naik, KPPU: Stok Masih Aman

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 28 Maret 2025 14:34 WIB
Suasana di pasar tradisional di Jakarta. (Dok. MI)
Suasana di pasar tradisional di Jakarta. (Dok. MI)

 

Jakarta, MI - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali melakukan survei pemantauan harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tradisional dan modern menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dari hasil survei ini, KPPU menemukan bahwa mayoritas harga bahan pokok mengalami kenaikan, terutama cabai rawit dan bawang putih. Namun, stok pangan secara umum masih mencukupi.

Anggota KPPU, Eugenia Mardanugraha, menjelaskan bahwa survei ini merupakan kelanjutan dari pemantauan yang telah dilakukan sejak awal Ramadhan.

"Kami ingin memastikan bahwa kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar dan tidak ada indikasi praktik spekulasi atau persaingan usaha tidak sehat," ujarnya.dalam keterangannya, Jumat (28/3/2025).

Dari hasil survei di tujuh kantor wilayah KPPU—Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta—tercatat bahwa harga beberapa komoditas mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Cabai rawit mencatat lonjakan tertinggi, terutama di Bandung (Rp115.000/kg) dan Samarinda (Rp167.450/kg).

Sementara itu, bawang putih juga mengalami kenaikan harga, dengan harga tertinggi di Makassar (Rp47.500/kg) dan Samarinda (Rp63.750/kg) di pasar modern.

Harga beras medium juga terpantau naik dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di seluruh wilayah survei.

"Di Samarinda, harga beras medium mencapai Rp14.400/kg, sementara di Lampung yang paling rendah, Rp13.216/kg," kata Eugenia. Beberapa pasar modern bahkan mengalami kekosongan stok beras medium.

Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam, dengan harga tertinggi di Samarinda (Rp32.150/kg) dan harga terendah di Surabaya (Rp27.050/kg).

Sementara itu, harga daging ayam dan sapi relatif stabil meski sedikit di atas HET di beberapa daerah.

Meski harga naik, KPPU memastikan bahwa stok bahan pokok tetap aman dan mencukupi.

"Memang ada keterbatasan stok di beberapa wilayah, seperti bawang merah di Yogyakarta dan Samarinda serta beras medium di pasar modern Surabaya dan Yogyakarta. Namun, secara keseluruhan, pasokan masih terjaga," ujar Eugenia. 

Menindaklanjuti temuan ini, KPPU akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kenaikan harga yang terjadi murni karena mekanisme pasar dan bukan akibat praktik usaha yang tidak sehat.

"Kami berharap masyarakat tetap dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga yang tidak wajar," tutupnya. ***

 

 

Topik:

Harga Naik KPPU Pasar Tradisional