Jokowi Ditantang Ceritakan Pengalamannya saat KKN jika Benar Lulusan FK UGM


Jakarta, MI - Pemerhati telematika Roy Suryo, menantang Presiden RI ke-7, Joko Widodo alias Jokowi ditantang untuk menceritakan pengalamannya saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) apabila benar asli lulusan Fakultas Kehutanan (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, seperti yang selama ini diklaimnya.
Menurutnya, berkaca pengalamannya kuliah di UGM, setiap kegiatan KKN pasti melibatkan banyak orang dan lokasinya jelas. "Jadi kali ini saya tantang Jokowi dengan "KKN challenge untuk pembuktian tersebut," kata Roy, Jumat (11/4/2025).
Menurut Roy, setiap mahasiswa UGM harus mengikuti KKN untuk bisa merampungkan studi di kampus yang dikenal dengan sebutan Kampus Ndeso alias merakyat ini. Sebab KKN di UGM merupakan program pengabdian masyarakat yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian secara interdisipliner.
"Ini semua bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat sekaligus membentuk kepedulian sosial mahasiswa," kata Roy.
Memang ada perkembangan KKN dulu dan sekarang. Selain durasi waktunya yang dulu 2-3 bulan mayoritas di Jawa, kini hanya 1-2 bulan tapi bisa di luar Jawa serta ada opsi hybrid. "Juga dulu fokus di pembangunan fisik (jalan, irigasi), kini sesuai dengan SDGs, digitalisasi dan UMKM," kata Roy.
Roy sendiri mengaku melaksanakan KKN di Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar pada 1990 silam, dan lulus Agustus 1991.
"Bagaimana dengan Jokowi? Dapatkah menunjukkan bukti foto-foto KKN dan cerita lengkap seperti ini? I don't think so. Jadi sekali lagi solusinya adili Jokowi," pungkasnya.
Topik:
Jokowi UGM Ijazah PalsuBerita Sebelumnya
Tak Lagi jadi Syarat Lamar Kerja? DPR Dukung Penghapusan SKCK
Berita Terkait

Mahfud Sebut KPK Bisa Periksa Mantan Menteri Jokowi di Kasus Kereta Cepat, Eks Menhub Budi Karya?
13 jam yang lalu

Tak Ada Alasan! KPK Wajib Usut Tuntas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Warisan Jokowi
20 Oktober 2025 13:58 WIB

Mengungkap Dalang Pengalihan Kereta Whoosh ke China Berujung Mark Up 50%
18 Oktober 2025 21:51 WIB