Indonesia Urutan ke-15, Ini Daftar Negara Penyumbang Defisit Dagang Terbesar AS

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 21 April 2025 14:08 WIB
Indonesia Masuk dalam Daftar Negara Penyumbang Defisit Dagang Terbesar AS (Foto: Ist)
Indonesia Masuk dalam Daftar Negara Penyumbang Defisit Dagang Terbesar AS (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Indonesia menempati posisi ke-15 dalam daftar negara yang menyumbangkan defisit neraca perdagangan terbesar terhadap Amerika Serikat (AS). 

Fakta ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dalam pemaparan kinerja neraca perdagangan Indonesia periode Maret 2025.

Amalia menjelaskan bahwa posisi Indonesia dalam daftar tersebut menjadi sorotan, terutama di tengah dinamika kebijakan dagang global. 

Salah satu peristiwa penting yang turut memengaruhi adalah pemberlakuan tarif resiprokal oleh pemerintah AS pada awal April 2025, yang berpotensi menambah tekanan terhadap ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.

Ia menyebutkan 20 besar negara yang menyumbangkan defisit neraca perdagangan terhadap AS antara lain, China dengan porsi mencapai 23,07%, Meksiko 12,72%, dan Vietnam 9,35%. Kemudian, disusul oleh Jerman 6,36%, Irlandia 6,3%, Taiwan 5,52%, dan Kanada 5,33%.

Lebih lanjut, Jepang 5,23%, Korea Selatan 5,05%, India 3,58%, Thailand 3,49%, Italia 3,32%, Swiss 2,83%,  dan Malaysia 1,89%.

"Di urutan ke-15 ialah Indonesia dengan porsi 1,4%. Kemudian, Prancis 1,21%, Austria 0,98%, Kamboja 0,94%, Swedia 0,74%, Hungaria 0,69%," papar Amalia dalam Konferensi Pers Neraca Perdagangan, Senin (21/4/2025).

Amalia mengungkapkan bahwa saat ini perdagangan global tengah berada dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. 

Kondisi ini, lanjutnya, dipicu oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025, yang menetapkan kebijakan baru berupa kenaikan tarif resiprokal terhadap 185 negara mitra dagang, termasuk Indonesia.

"Hal ini dilakukan untuk menutup ketidakseimbangan perdagangan dengan AS," ujar Amalia.

Lalu, Amalia menambahkan, eskalasi konflik dagang antara AS dengan China terjadi dengan saling balas tarif yang diberlakukan untuk barang impor masing-masing negara. 

Pada 12 April 2025, China meningkatkan tarif retaliasi sebesar 145%. Kemudian, pada 15 April 2024, dibalas lagi oleh AS dengan menaikkan tarif menjadi 245% untuk impor barang China.

Berikut adalah daftar 20 negara dengan kontribusi terbesar terhadap defisit neraca perdagangan Amerika Serikat:

  1. China 23,07%
  2. Meksiko 12,72%
  3. Vietnam 9,35%
  4. Jerman 6,36%
  5. Irlandia 6,3%
  6. Taiwan 5,52%
  7. Kanada 5,33%
  8. Jepang 5,23%
  9. Korea Selatan 5,05%
  10. India 3,58%
  11. Thailand 3,49%
  12. Italia 3,32%
  13. Swiss 2,83%
  14. Malaysia 1,89%
  15. Indonesia 1,4%
  16. Prancis 1,21%
  17. Austria 0,98%
  18. Kamboja 0,94%
  19. Swedia 0,74%
  20. Hungaria 0,69%.

Topik:

bps neraca-perdagangan amerika-serikat defisit