Gus Ipul Ungkap 603 Ribu Penerima Bansos Terlibat Judol


Jakarta, MI - Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyoroti serius temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK): sebanyak 603.999 penerima bantuan sosial (bansos) diduga terlibat dalam aktivitas judi online.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 228.048 keluarga penerima manfaat (KPM) diketahui sudah tidak lagi menerima bansos sejak triwulan kedua 2025.
"Dari sejumlah 603.999 yang terindikasi terlibat judi online, ada 228.048 KPM saat ini sudah tidak menerima bansos pada triwulan ke-2, sementara yang 375.951 KPM kita sedang lakukan evaluasi untuk bansos triwulan ke-3," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Ia menjelaskan, Kemensos mengirimkan data 32.055.168 KPM yang pernah atau masih menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan sembako, untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh PPATK. Hasilnya, muncul ratusan ribu nama yang teridentifikasi memiliki riwayat transaksi terkait praktik perjudian daring.
"PPATK telah mengirimkan balik hasil pemadanan data KPM bansos dengan yang terindikasi terlibat judi online sejumlah 656.543 KPM," katanya.
Gus Ipul menyatakan bahwa dari data di atas, NIK KPM lantas dipadankan ke DTSEN dan hasilnya jumlah KPM yang terindikasi judi online jadi sebanyak 603.999.
“Terhadap data tersebut, Kemensos telah memberikan tanda pada DTSEN dengan status terindikasi terlibat judi online," tuturnya.
"Sementara transaksi tertingginya (rekening terindikasi judol) adalah Rp3 miliar lebih. Transaksi terendahnya Rp1.000. Rata-rata deposit kalau dirata-ratakan adalah Rp2 juta lebih," pungkasnya.
Topik:
bantuan-sosial judi-online kementerian-sosialBerita Terkait

Bansos Rp6,5 Triliun, 18,3 Juta Keluarga akan Terima Beras dan Minyak Goreng
24 September 2025 13:15 WIB

Bersih-bersih Data! Kemensos Sudah Coret 2 Juta Orang dari Daftar Penerima Bansos
19 September 2025 16:33 WIB