IPO: Kementerian Haji dan Umrah Justru Perpanjang Birokrasi
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti wacana pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang tengah digodok pemerintah. Menurutnya, langkah tersebut justru akan menambah beban pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Komposisi kabinet saat ini sudah cukup membebani. Obesitas kabinet yang disusun Prabowo sudah seharusnya dievaluasi, bukan justru menambah berat beban dengan mendirikan kembali kementerian,” kata Dedi Kurnia Syah, saat dihubungi Senin (25/8/2025).
Ia menegaskan, tambahan kementerian berpotensi memperpanjang jalur birokrasi dan memperbesar serapan anggaran negara tanpa produktivitas yang jelas.
“Selain birokrasi semakin panjang, juga soal serapan anggaran yang tidak produktif,” ujarnya.
Dedi menilai, jika pemerintah memang ingin memisahkan urusan Haji dan Umrah dari Kementerian Agama (Kemenag), langkah yang lebih tepat adalah memperkuat Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Jika pun Haji dan Umrah hendak dilepas dari struktur di Kemenag, maka cukup dipindah ke BPKH dengan menambahkan satu unit penyelenggara Haji. Dengan kondisi itu sudah cukup, dan fokus penyelenggaraan tetap bisa dijalankan tanpa harus menambah komposisi menteri,” jelasnya.
Ia juga menyinggung kinerja BPKH yang dinilai masih belum transparan dan optimal dalam mengelola dana serta penyelenggaraan ibadah haji.
“Selama ini tidak cukup jelas apa yang sudah dilakukan BPKH. Panjangnya antrean pemberangkatan haji sebenarnya menandai buruknya tata kelola haji kita. Jika kementerian didirikan, maka proses birokrasi akan semakin panjang, dan tentu tidak solutif,” tegas Dedi.
Wacana pembentukan Kementerian Haji dan Umrah muncul dalam rapat DPR bersama pemerintah, yang menilai perlunya lembaga khusus untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Meski ada dukungan dari sejumlah fraksi, keputusan final masih menunggu pembahasan lebih lanjut di parlemen.
Topik:
kementerian haji kementerian umrah kementerian haji dan umrah IPO Indonesia Political Opinion dedi kurnia syah kabinet prabowo obesitas kabinetBerita Sebelumnya
452 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Demo di DPR Hari Ini
Berita Selanjutnya
DPR Desak Polri Transparan Usut Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru
Berita Terkait
Belajar dari Perkara Kuota Haji, KPK Minta Penyelenggaraan Haji Diperbaiki
1 November 2025 17:51 WIB
DPR dan Kementerian Haji dan Umrah Sepakati BPIH Rp87,4 Juta, Calon Jamaah Hanya Bayar Rp54,1 Juta
29 Oktober 2025 17:55 WIB
Irma Suryani: Sudah Biasa Nasdem Selalu Peringkat Bawah Hasil Survei
23 Oktober 2025 13:20 WIB