KMP Yunicee Tenggelam di Perairan Gilimanuk, Kelebihan Muatan?

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 30 Juni 2021 08:15 WIB
Monitorindonesia.com - Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (29/6/2021) malam WIB. Gubernur Bali Wayan Koster menyebut, sampai saat ini belum ada kepastian penyebab kapal penumpang tersebut tenggelam. "belum diketahui. Kita belum bisa menyimpulkan itu, salah satu faktor usia, bisa juga faktor human eror, bisa juga faktor alam," kata Wayan Koster saat mengunjungi Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (30/6/2021) dini hari. Hingga saat ini korban yang berhasil dievakuasi yakni sebanyak 59 , baik yang selamat maupun meninggal. Jumlah tersebut sudah lebih dibandingkan dengan data penumpang yang ada. Koster menilai, ada indikasi kelebihan muatan dalam KMP Yunicee. Menurut data manifesnya, ada 41 penumpang dan 16 anak buah kapal (ABK) sehingga ada 57 orang di dalam kapal. "Karena ada yang meninggal dari Karangasem itu satu keluarga, belum ditemukan. Begitu juga yang dari Jembrana, anak muda, satu keluarga, bapaknya ibunya belum ketemu. Sedangkan ini sudah 59, yang belum ketemu berarti masih ada ini," ungkapnya. "Kalau melihat selisihnya, sepertinya ada kelebihan. Ada indikasi seperti itu, sekarang saja semestinya 57 (tapi) yang ditemukan 59, berarti ini perlu verifikasi lagi," tambahnya. Saat ini, Wayan Koster telah memerintahkan Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk mengkaji masalah tenggelamnya KMP Yunicee tersebut untuk memastikan sumber masalahnya.

Topik:

KMP Yunicee Perairan Gilimanuk