Proyek Jalan dan Jembatan di Yahukimo Distop Tunggu Jaminan Keamanan TNI-Polri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Agustus 2021 04:53 WIB
Jayapura, Monitorindonesia.com - Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wamena memutuskan pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Yahukimo untuk sementara dihentikan. "Penghentian sampai batas waktu yang tidak ditentukan penyusul tewasnya dua karyawan PT Indo Mulia Baru oleh KKB di Yahukimo," kata Kepala Balai BPJN Wamena Zepnat Kambu di Jayapura, Senin (23/8/2021). Dikatakan, penghentian sementara sudah dilaporkan ke Kementerian PUPR dengan menjelaskan penyebabnya. Semua karyawan dari enam perusahaan sudah ditarik dan berada di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo dan setelah ada jaminan keamanan dari TNI-Polri baru akan dilanjutkan. Mengutip Antara, kasus pembunuhan dua karyawan PT IMB yang terjadi Minggu (22/8) di Sungai Brazza, Distrik Dekai. Awalnya sekelompok warga minta tolong ke perusahaan agar diantar ke Kampung Pele. Mendengar permintaan warga kedua karyawan yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamuji menggunakan mobil perusahaan. Namun sekitar pukul 15.00 wit, Kepala suku Tribun Mamuna didampingi Pinus yang menjadi salah satu saksi pembunuhan kedua karyawan, melaporkan insiden tersebut ke base camp perusahaan. Kemudian semua karyawan langsung ke Dekai dan melaporkannya ke Polres Yahukimo. Sejak kasus pembunuhan di Bingki, YahukimoJuni lalu, sudah meminta untuk menghentikan sementara pengerjaan jembatan hingga adanya jaminan keamanan dari TNI-Polri. Bahkan tiga minggu yang lalu terjadi pembakaran camp dan alat berat sehingga memang pengerjaan jembatan dan jalan dihentikan dan peralatan yang belum sempat dibakar sudah diamankan di Dekai. Kepala Balai BPJN Wamena menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dua karyawan. Abu jenazah kedua korban akan diserahkan ke keluarga karena diduga setelah dibunuh keduanya dibakar beserta mobil milik perusahaan. "Abu jenazah kedua korban akan dikirim ke keluarga, yaitu Rionaldo ke Timika dan Didik Jawa Timur," jelas Zepnat Kambu.

Topik:

KKB Papua