BNPB: Korban Semeru 22 Meninggal dan 22 Orang Dinyatakan Hilang

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Desember 2021 08:39 WIB
Monitorindonesia.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa dalam musibah letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hingga Senin (6/12/2021) malam mencapai 22 orang. "Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan delapan orang di Kecamatan Candipuro," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Abdul Muhari melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta. Selain menelan korban jiwa, kata Abdul, guguran awan panas Gunung Semeru juga mengakibatkan kerusakan rumah, sarana pendidikan maupun bangunan dan prasarana lainnya. Demikian juga pertanian warga mengalami kerusakan. Petugas posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit, dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus berjumlah satu unit. Sedangkan jumlah korban luka-luka seperti luka bakar maupun cedera hingga pukul 20.15 WIB sebanyak 56 orang, dan 22 warga lainnya dilaporkan hilang. "Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendataan dan validasi," katanya. BNPB juga mencatat jumlah populasi terdampak erupsi Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004 orang. Mengenai rincian warga mengungsi, BNPB menyebutkan warga tersebut tersebar di 19 titik pengungsian yang ada Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian. Jumlah pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Candipuro sebanyak 1.136 orang, Pasirian 563 orang, dan Pronojiwo 305 orang.