Soroti Kasus Bentrokan Pemuda di Kendari, La Ode Ida: Polisi Lalai Jalankan Tugas

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 16 Desember 2021 22:43 WIB
Monitorindonesia.com- Dua kelompok pemuda di Kendari Sulawesi Tenggara terlibat bentrok di sekitar jembatan Teluk Kendari pada pukul 13.00 Wita, Kamis (16/12/2021). Akibat bentrokan tersebut dikabarkan sejumlah orang mengalami luka cukup serius. Menanggapi hal tersebut, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida menyayangkan terjadinya bentrokan dua kelompok pemuda itu. "Sangat disayangkan dan disesalkan, dari video yang viral, peristiwa itu sungguh mengenaskan dan sekaligus di luar dugaan banyak pihak," ujar La Ode Ida saat dikonfirmasi wartawan. Ia menilai, aparat keamanan sangat lalai menjalankan tugasnya dalam pencegahan bentrokan itu. "Tanpa perlu berpanjang lebar, saya kira jajaran kepolisian dan aparat keamanan lainnya harus bersikap tegas. Saya harus menyatakan bahwa pihak jajaran kepolisian sangat lalai jalankan tugasnya untuk lakukan pencegahan dan lambat bertindak tegas," tandasnya. Untuk itu, Mantan anggota DPD RI asal Sultra ini meminta kepada Polisi bersama Pemerintah Daerah (Pemda) segera melakukan pernyataan darurat sipil atau siaga satu mulai sekarang ini sebagai bentuk jaminan keamanan terhadap seluruh warga kota Kendari. "Kemudian, segera melakukan pertemuan dengan melibatkan para tokoh lintas etnik di Kendari untuk mencari jalan keluar agar tidak lagi terjadi peristiwa kekerasan," tegasnya. Pimpinan ormas dan atau paguyuban yang ada di Kendari, kata La Ode Ida mengimbau, juga harus menghentikan aksi dilapangan karena sesungguhnya warga Kendari atau Sultra pada umumnya bersaudara. "Polri dan instrumen keamanan lainnya agar melalukan sweeping senjata tajam di setiap warga yang melintasi jalan raya tanpa terkecuali," tegasnya. "Polri segera menangkap siapapun pelaku kekerasan yang menimbulkan korban dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," sambungnya. Untuk itu, La Ode Ida mengajak agar seluruh elit di Sultra untuk turut menciptakan suasana kondusif dan tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana. "Forkompimda Provinsi bersama Forkompimda Kota Kendari segera menginisiasi pernyataan damai di Kendari dengan melibatkan stakeholder lintas sosial kemasyarakatan," tutupnya. (Wawan)
Berita Terkait