Waduh! Lima Hewan Ternak di Bantul Mati Terjangkit PMK

wisnu
wisnu
Diperbarui 14 Juni 2022 18:15 WIB
Bantul, MI - Sedikitnya ada lima hewan ternak di daerah Bantul, Jawa Tanegah mati akibat terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). "Total kasus PMK di Bantul hingga saat ini sebanyak 973 kasus, yang mati lima ternak, dan yang harus dipotong paksa satu ekor," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo, Selasa (14/6). Lima hewan ternak yang mati akibat terinfeksi virus PMK tersebut rata-rata berumur kurang dari satu tahun. "Ternak yang mati itu semuanya sapi dan kebetulan pedet-pedet (anak sapi) di bawah umur satu tahun," katanya. Dari total kasus PMK di Bantul tersebut, yang sudah dinyatakan sembuh lima hewan ternak, sementara sisanya masih dalam penanganan dan pengobatan oleh dokter hewan puskeswan maupun pemilik ternak. Semua hewan ternak yang terkena PMK tersebut, kata dia tersebar di 13 dari total 17 kecamatan se-Bantul. Temuan kasus terbanyak di Kecamatan Pleret yang merupakan sentra ternak sapi dan pengusaha sapi, serta jagal sapi. "Yang masih belum kami temukan kasus PMK itu di empat kecamatan, jadi 973 kasus PMK tersebar di 13 kecamatan dan yang terbesar di sini (Pleret) sebanyak 512 kasus, dan yang terbesar lagi di Kelurahan Segoroyoso ada 282 kasus," katanya. Ratusan ternak tersebut memiliki gejala terkena PMK, dan meski semua belum mendapatkan pemeriksaan laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta, namun diyakini positif terjangkit. "Secara klinis dari BBVet Wates itu kan sudah positif terinfeksi, karena kalau semua diambil sampelnya Balai Besar kewalahan, karena cakupannya meliputi tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY," katanya.
Berita Terkait