Viral Keluhan Keluarga Pasien RSUD Jombang, Dipaksa Lahiran Normal Hingga Sebabkan Bayi Meninggal

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 1 Agustus 2022 13:21 WIB
Jakarta, MI - Dalam sebuah unggahan di media sosial Twitter yang ditulis akun @MinDesiyaa menceritakan pengalaman istri adik sepupunya yang dipaksa lahiran normal di RSUD Jombang. "Halo aku akan bikin thread pengalaman istri adik sepupuku yang melahirkan di RSUD KABUPATEN JOMBANG karena, aku berbagi disini agar tidak ada lagi yang mengalami kejadian yang dialami adikku," tulisnya. Desi mengatakan, berawal dari kontraksi yang dialami adiknya pada Kamis (28/7/2022). "Sebut saja adikku Feri dan istrinya Ria. Ria yang saat itu ditemani ibunya datang ke pukesmas terdekat karena mengalami kontraksi yang tidak berhenti dari hari Rabu malam," tulisnya. "Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada Ria, dokter di puskesmas memutuskan untuk merujuk ibu hamil yang hendak melahirkan tersebut ke rumah sakit dengan diantar salah satu perawat Puskesmas," sambungnya. Sesampainya di rumah sakit, perawat puskesmas sudah memberikan surat rujukan tersebut agar Ria segera ditangani operasi. Namun pihak rumah sakit menolak tindakan tersebut dan menyarankan agar Ria lahiran secara normal. "Ria yang saat itu memang sudah tidak kuat menolak saran lahiran normal dari rumah sakit, tapi pihak rumah sakit tetap memaksa dan pada akhirnya Ria mau tidak mau mengikuti prosedur rumah sakit," ungkapnya. Saat proses persalinan, Ria hanya mengejan hanya sampai kepala bayinya keluar. Ibu melahirkan ini benar-benar sudah tidak kuat. Berat badan bayi yang besar dan pundak yg lebar membuat Ria kesusahan mengejan dan dokter sampai harus menggunakan alat sedot untuk mengeluarkan bayi. "Namun semua itu gagal dan pada akhirnya dokter mengambil jalan untuk memotong kepala bayi karena bayi sudah meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya," jelasnya. Setelah kepala bayi dipotong, leher sang bayi kembali dijahit dan jasad bayi dikebumikan dengan layak oleh ayahnya. "Thread ini aku buat karena keluargaku hanya bisa pasrah, mau nuntut pun kita gak tahu jalurnya dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit," tulis @MinDesiyaa. "Sang bayi kini telah dikebumikan dan diberi CAHAYA REMBULAN yang dipanggil Bulan. Sedangkan Ria masih proses pemulihan di rumah sakit dan lagi-lagi dapat omongan pedas dari perawat karena dari faskes kelas 3. Minta doanya agar Bulan ditempatkan di surga Allah, dan Ria segera pulih," pintanya. "Terima kasih mohon maaf jika penggunaan kata di thread ini masih banyak kurangnya. Doakan Bulan ya kakak kakak semua," tutupnya dengan mengunggah foto makam sang bayi. Sejauh ini, thread keluhan pelayanan RSUD Jombang sudah mendapat atensi sebanyak 2.599 tweet kutipan, 13,8 ribu retweet dan 46,6 ribu likes. Namun hingga saat ini RSUD Jombang belum memberikan keterangan terkait kasus yang menyangkut namanya tersebut. https://twitter.com/mindesiyaa/status/1553679541876715520?s=21&t=A_LxkCjFBhqN-MziOjj7hw