Warganya Tandu Jenazah 13 KM Gegara Puskemas Tak Pinjamkan Ambulans, Bupati Mamuju Minta Kapuskemas Kalumpang Dievaluasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Agustus 2022 22:00 WIB
Jakarta, MI - Bupati Mamuju Sulawesi Barat, Sutinah Suhardu mengaku geram dengan sikap egois Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Kalampung yang tidak meminjam mobil ambulans untuk mengantarkan jenazah seorang perempuan di pemakaman. Dengan tidak dipinjamkan mobil ambulans, alhasil sejumlah warga terpaksa harus berjalan kaki menandu jenazah seorang perempuan. Lebih ironisnya, warga menandu jenazah itu sejauh 13km ke lokasi pemakaman karena pihak puskesmas menolak untuk meminjamkan ambulans. Atas kejadian tersebut, Sutinah Suhardu meminta maaf dan juga meminta kepala Puskesmas Kalumpang agar dievaluasi. Kemudian, ia juga menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas untuk melayani pengantaran jenazah sapabila tidak ada kasus darurat di puskesmas tersebut. "Ambulans boleh dipakai mengantar jenazah sepanjang tidak ada kejadian darurat di puskesmas tersebut," ujar Sutinah kepada wartawan, dikutip pada Minggu (14/8). Selain itu, Pemkab Mamuju, lanjut dia, juga berjanji menyerahkan sejumlah ambulans ke beberapa desa agar bisa digunakan untuk melayani masyarakat. "Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menyerahkan 10 ambulans untuk dipergunakan di desa-desa dalam melayani masyarakat," pungkasnya. Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pria menandu jenazah dijalanan beraspal yang sepi dan menanjak. Seorang pemuda juga terlihat sesekali menggerakkan tangannya karena kelelahan. Peristiwa iru terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat. Jenazah yang ditandu bernama Tanisa. Video ini direkam oleh kerabatnya sebagai bentuk protes terhadap puskesmas yang tidak meminjamkan ambulans untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman. Fenny tadius selaku perekam video dan orang yang memposting ke media sosial mengatakan bahwa ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan keluarga. "Saya posting di Facebook karena pihak keluarga kecewa atas sikap puskesmas. Itu jenazah tanteku," kata Fenny Tadius, keponakan jenazah tersebut. Menurut Fenny, alasan pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans adalah karena takut menyalahi prosedur. "Kata mereka, ambulans cuma untuk mengantar pasien gawat darurat, bukan jenazah. "Ya tapi tidak dibolehkan. Akhirnya kami menggotong keranda jenazah tanteku ke rumah duka sejauh 13 kilometer," tandasnya..  
Berita Terkait