Kronologi Kerusuhan Supporter Usai Derbi Arema FC vs Persebaya

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 2 Oktober 2022 02:27 WIB
Jakarta, MI - Kerusuhan usai derbi Arema FC vs Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Kabupatan Malang, Jawa Timur Sabtu (1/10) dikabarkan menyebabkan puluhan orang meninggal dunia. Kerusuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 3-2. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri dan barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu suporter. Kerusuhan tersebut semakin membesar. Sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP. Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion. Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan. Hingga Minggu dini hari (2/10) dinihari, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan. Hingga saat ini pihak Polres Malang dan manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait adanya jumlah korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut. [Titin/Antara]