Tagih Janji, Massa FMR dan Atlet Geruduk Kantor Pemkab Blitar

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 24 November 2022 21:37 WIB
Blitar, MI - Puluhan massa tergabung dalam Front Mahasiswa Revolusioner (FMR) beserta beberapa atlet Kabupaten Blitar peraih medali Porprov Jatim VII melakukan aksi demo menagih janji bonus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) pada Kamis (24/11/2022) siang. Massa juga membawa poster, berisi tuntutan mengenai janji bonus untuk para atlet peraih medali. Salah satu atlet pencak silat, Hafis yang meraih medali emas mengaku kecewa dengan sikap Pemkab Blitar. Menurutnya, para yang atlet dijanjikan akan mendapatkan Rp 35 juta apabila memperoleh medali emas dalam kejuaraan Porprov Jatim 2022 tak kunjung dipenuhi. M.Triyanto koordinator aksi menjelaskan kalau para atlet ini dijanjikan oleh pejabat daerah Pemkab Blitar, akan mendapatkan bonus bagi yang memperoleh medali emas Rp 35 juta, perak Rp 30 juta dan perunggu Rp 25 juta. “Kami datang untuk menyampaikan aspirasi para atlet yang sudah mengharumkan nama Kabupaten Blitar, dengan meraih medali pada Porprov Jatim VII tahun 2022 ini,” ujar Koordinator FMR, M Triyanto. Ia juga menjelaskan mengenai janji dari Wabup Blitar, yang akan memberikan tambahan bonus dari kantong pribadi,bagi peraih medali emas sebesar Rp 3 juta. Namun sampai saat ini bonus yang dijanjikan belum juga cair atau diberikan. Triyanto juga mempertanyakan mengapa Pemkab Blitar tidak mampu mengalokasikan anggaran bonus untuk atlet, yang besarnya sesuai usulan KONI Kabupaten Blitar Rp 1,5 miliar. “Padahal kekuatan APBD Kabupaten Blitar tahun 2022 ini sekitar Rp 2,3 triliun. Bandingkan dengan Kota Blitar, dengan kekuatan APBD sekitar Rp 1,1 triliun saja mampu memberikan bonus atletnya,” ungkapnya. Triyanto menegaskan, kalau kondisi ini terus dibiarkan, akan banyak atlet Kabupaten Blitar yang akan hijrah ke daerah lain. “Maka saya minta pejabat jangan asal janji, jangan sampai terjadi hoax yang mengecewakan atlet,” tegas Triyanto. Setelah berorasi dan membentangkan poster berisi tuntutannya di depan pagar Pendopo RHN, massa aksi beraudiensi dengan Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso, Ketua KONI Kabupaten Blitar Tony Andreas dan Kepala Disparbudpora Suhendro Winarso. Setelah audiensi Wabup Rahmat menyampaikan kalau dirinya tidak pernah berjanji mengenai bonus untuk atlet Porprov dari APBD, tapi akan memberikan bonus dari uang pribadi untuk peraih emas Rp 3 juta, perak Rp 2 juta dan perunggu Rp 1 juta. “Untuk menyemangati atlet yang sudah berhasil meraih medali, dari uang saya pribadi,” kata Rahmat. Sehingga Rahmat merasa perlu kembali menegaskan kalau dirinya tidak tahu, terkait anggaran bonus atlet Rp 1,5 miliar yang diajukan KONI termasuk hanya disetujui Rp 146 juta. “Saya baru tahu kalau anggaran untuk bonus atlet ditempelkan di Disparbudpora, sesuai aturan yang ada hanya bisa dianggarkan Rp 146 juta yang jauh dari usulan KONI Rp 1,5 miliar. Maka tadi disepakati akan dilakukan pembahasan lagi, untuk mencari solusi terbaik dan cepat memberikan bonus untuk atlet. Bisa berupa hibah atau apa pun, asalkan tidak melanggar aturan,” terangnya. Rahmat juga minta agar para atlet dan pelatih agar tetap semangat, untuk bonus peraih medali yang memang hak para atlet ini akan terus diupayakan. “Hari ini juga langsung dirapatkan oleh KONI dan pemkab serta dinas terkait, untuk mencari solusinya,” imbuh pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI). (MI/JK) #Kantor Pemkab Blitar

Topik:

pemkab blitar