Ziarah Makam Bung Karno, Seskab Pramono Anung Gowes 120 KM Kediri-Blitar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 November 2022 17:56 WIB
Blitar, MI - Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Mereka mengikuti rangkaian Banteng Ride and Night Run 2022 Series 4. Bersama para peserta Banteng Fondo Ride menyekar Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, Sabtu (26/11). Saat ziarah ke Makam Bung Karno, Pramono Anung didampingi beberapa petinggi PDIP, antara lain, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi. Ketua DPC PDIP Kota Blitar, Syahrul Alim bersama beberapa pengurus DPC PDIP Kota Blitar juga terlihat menyambut kedatangan rombongan Pramono Anung di Makam Bung Karno. Ziarah kubur itu dilakukan mereka seusai menempuh perjalanan dengan bersepeda sejauh kurang lebih 60 kilometer dari Kawasan Simpang Lima Gumul, Kediri. Pramono Anung mengatakan pihaknya memang sudah mengagendakan kegiatan ziarah ini di tengah-tengah acara gowes bareng. Dirinya dan para peserta bersepeda menempuh jarak kurang lebih 120 kilometer pulang pergi Kediri-Blitar. Sesudah berjuang keras, akan diselingi dengan sebuah doa dan harapan agar kondisi bangsa yang stabil dan baik. Khususnya jelang tahun politik 2024. “Jadi, kami ingin bersama-sama menyekar ke Bung Karno karena sebentar lagi, tahun depan, sudah memasuki tahun politik. Tentunya, kami berharap politik yang terjadi di republik ini sesuai dengan harapan founding father, bisa dijaga tetap adem, meskipun ada rivalitas,” kata Pramono Anung. Pramono menegaskan tujuannya ke Kota Blitar memang untuk ziarah ke Makam Bung Karno.Ia mengaku tidak ada agenda lain di Kota Blitar. "Tujuannya memang untuk ziarah ke Makam Bung Karno. Habis ziarah langsung balik ke Kediri dengan bersepeda lagi," katanya. Sementara itu,Hasto Kristiyanto mengatakan ziarah ke makam Bung Karno adalah panggilan jiwa, sebagai gerak spiritualitas yang menempatkan prinsip ketuhanan sebagai hal yang hidup. “Kami ke makam Bung Karno, kan, panggilan jiwa sebagai gerak spiritualitas, sebagai warga bangsa yang memang menempatkan prinsip ketuhanan itu sebagai hal yang hidup, yang diekspresikan dengan penuh dedikasi bagi Tuhan, bangsa, dan negara. Apalagi yang didatangi seorang Proklamator dan bapak bangsa Indonesia,” kata Hasto. Bersama para peserta Banteng Ride tersebut, Hasto mengatakan pihaknya mengakui Bung Karno sebagai sosok yang telah memberikan keteladanan dan api perjuangannya selalu hidup. “Kami memanjatkan doa bagi Sang Proklamator agar ide, gagasan, dan perjuangannya menjadi inspirasi. Tidak hanya bagi anak bangsa, tetapi juga dunia terlebih ketika dunia dihadapi dengan pertarungan geopolitik aktual saat ini,” tegas Hasto. (MI/JK)