KPMM Gelar Dialog Kepemudaan Soal Kepemimpinan Daerah Muna Barat 2024

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 November 2022 15:13 WIB
Kendari, MI - Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha (KPMM) sukses gelar dialog Kepemudaan terkait Kepemimpinan Daerah Mubar tahun 2024, Sabtu (26/11) malam. Kegiatan tersebut di rangkaikan dengan persembahan Silat Muna dari kader KPMM. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi daerah dan tokoh-tokoh pemuda Muna Barat dengan tema "Meneropong Pemimpin yang Ideal Muna Barat Tahun 2024" yang berlokasi di Warkop Harapan, Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra). Narasumber dialog dari tokoh-tokoh pemuda Muna barat di antaranya La Ode Darman (Dosen FIB UHO), La Ode Muhammad Isdar (Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Mubar) dan La Baso (Perwakilan dari BAPERA Mubar) Dalam laporannya ketua panitia Trisna Wati mengatakan, bahwa kegiatan ini tak lepas dari kerja sama anggota dan kader Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha. "Saya berterima kasih juga kepada para tamu undangan dan narasumber yang masih menyempatkan waktunya untuk hadir mengisi kegiatan dialog kami pada malam hari ini sehingga apa yang menjadi harapan kami sebagai panitia bisa berjalan dengan baik dan maksimal," tuturnya. Sementara Ketua KPMM Aksan Efendi dalam sambutanya menegaskan, bahwa sebagai generasi muda harus pro-aktif berkontribusi dan memberi yang terbaik baik melalui ide dan gagasan maupun kerja nyata untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. "Peluang dan kesempatan generasi muda harus kita manfaatkan sebagai cikal bakal melahirkan kepemimpinan yang ideal seperti yang kita harapkan bersama. Diskusi dan dialog tentang kepemimpinan harus terus berkelanjutan dan harus kita gabungkan bersama untuk menyosong pemilu tahun 2024 sekaligus menjawab peluang bonus demografi," ungkapnya. Lebih lanjut, narasumber kegiatan dialog La Ode Darman selaku akademisi membeberkan dalam masalah daerah yang semakin kompleks sangat di butuhkan kepeloporan pemimpin yang ideal revolusioner dan visioner, kaya akan ide, gagasan dan bisa berkerja nyata di tengah-tengah masyarakat, menjawab segala kemerosotan yang ada. Menurutnya, mengukur diri itu penting seberapa jauh mampu berkontribusi. "Kriteria pemimpin yang ideal harus mampu memberikan keyakinan perubahan yang fundamental, kewenangan strategis kepada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dalam menjawab dan mengeklarasi kepentingan masyarakat muna barat karena sejatinya politik adalah panggilan untuk mengabdi pada masyarakat. Ke depan kita sebagai generasi muda harus selektif dalam memilih pemimpin, harus menjadi cermin dan pionir untuk masyarakat yang di pimpinannya," bebernya. "Meski di sisi lain potret kepemimpinan kita di Muna Barat masih di pengaruhi dan di dominasi oleh birokrat sehingga peluang generasi muda sangat kecil dalam kontestasi politik 2024, generasi Muda harusnya bisa menerobos dinding-dinding itu untuk mengisi pos-pos kritis di parlemen," sambungnya. Sementara La Baso perwakilan dari BAPERA membeberkan bahwa ruang-ruang politik masih akan di isi oleh para pemodal atau yang memiliki kekuatan politik sebagai instrumen Konsolidasi dan mobilisasi massa. Dinasti politik (oligarki) akan selalu mempengaruhi konstalasi pemilu dan pilkada jika kelompok-kelompok pemuda khususnya mahasiswa tidak mampu melawan dan menerobos benteng tersebut. "Kekuatan pemuda yang masih menjaga sikap kritis dan idealisme nya harus menjadi penyangga dan penyeimbang untuk mengisi pos-pos kritis dalam ruang kepemimpinan di Legislatif maupun eksekutif," katanya. La Ode Muhamamd Isdar selaku ketua SAPMA Pemuda Pancasila Muna Barat memaparkan bahwa sangat mengapresiasi terbosan yang di lakukan oleh Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha dalam mengangkat tema yang sangat fenomenal di tengah krisis kepemimpinan dan degradasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. "Kedepan kami siap membangun kolaborasi bersama KPMM dalam melakukan kegiatan dan terobosan yang lebih besar lagi, kalau perlu kita akan mengundang calon-calon pemimpin di eksekutif maupun legislatif untuk membedah visi-misinya agar kita semua paham kinerja apa yang akan di lakukan ke depan dalam kemakmuran masyarakat dan pembangunan daerah," jelasnya. "Apa yang menjadi upaya yang masih berada di luar kekuasaan mesti tetap rasional memberikan pendidikan dan edukasi politik kepada mahasiswa dan masyarakat melalui kegiatan dialog dan diskusi yang produktif, di sisi lain sebagai generasi muda harus tetap menjadi mitra kritis pemerintah dalam hal mengawal kebijakan strategis yang berimplikasi kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat muna barat," imbuhnya. (MI/RJ) #KPMM Gelar Dialog Kepemudaan#

Topik:

Sultra