Soal Video Pembantaian KKB Terhadap Tukang Ojek Tak Berdaya, Ini Penjelasan Polisi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Desember 2022 21:28 WIB
Papua, MI - Kepolisian Daerah Papua atau Polda Papua mengungkapkan video yang beredar terkait pembantaian warga sipil yang diduga merupakan tukang ojek, tak berdaya di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, sebagai bagian dari ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Pihak Polda Papua juga menyebutkan, penyebar video tersebut adalah Sebby Sambom, yang merupakan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB), sebagai pihak yang menyebarkan teror terhadap masyarakat terkait dengan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, Sebby Sambom juga yang membuat rilis dan menyebar video-video kekerasan yang dilakukan oleh KKB yang ada di Papua. Salah satunya adalah peristiwa pembunuhan yang terjadi di Pegunungan Bintang pada tanggal 6 Desember 2022 yang menyebabkan 3 tukang ojek meninggal dunia dan 3 orang selamat itu. Video pembantaian warga sipil itu disebarluaskan Sebby Sambom untuk propaganda. "Keenam tukang ojek setiap hari berada di pangkalan ojek, dari video yang disebarkan terlihat KKB dengan kejam membunuh tukang ojek meski para korban sudah tidak berdaya," kata Kamal, Senin (12/12). Kamal menjelaskan bahwa para korban tersebut merupakan warga sipil yang berasal dari Sulawesi Selatan yang merantau ke Papua, untuk mencari nafkah karena penghasilan sebagai tukang ojek cukup menjanjikan dalam setiap harinya. "Para korban tersebut merupakan masyarakat sipil, bukan anggota Intelijen dari TNI-Polri, hal ini dapat dicek ke aparat desa para korban di Sulsel," tuturnya. Kamal menegaskan bahwa setiap KKB melakukan kekerasan terhadap masyarakat, maka Sebby Sambom atau kelompoknya selalu menyebut korban adalah anggota Intelijen TNI-Polri yang menyusup sebagai tukang bangunan, pekerja proyek, tukang ojek, tenaga medis dan tenaga pendidik (guru). "Diimbau kepada seluruh masyarkat agar tetap hati-hati dan waspada kapan dan dimana saja berada, bedakan informasi sekecil apapun untuk terciptanya Kamtibmas yang kondusif, kehadiran TNI-Polri tidak lain adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman guna kelancaran kehidupan masyarakat dan pembangunan Daerah di Papua," pungkasnya. Sebelumnya, beredar video KKB membunuh 3 tukang ojek di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan beredar. Video tersebut menunjukkan detik-detik anggota KKB menghabisi nyawa korban. Dalam video beredar, terlihat korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah. Tampak korban meminta ampun hingga menyembah agar dirinya tak dianiaya. Tapi terlihat beberapa korban dianiaya dengan parang. Dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm. Anggota KKB kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan KKB. Walau sudah tak bernyawa, korban tetap dianiaya dengan parang. Terlihat pula salah satu anggota KKB menunjukkan senjata laras pendek. "Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut. Sementara dalam video lainnya, KKB membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban. "3 orang ini bukan tukang ojek. Tetapi 3 intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video itu.

Topik:

KKB Polda Papua