Kepala UPP Minta Maaf Terkait Jembatan Dermaga Nusa Penida Ambruk

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 17 Desember 2022 09:42 WIB
Jakarta, MI - Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma meminta maaf terkait insiden patahnya jembatan penghubung dermaga di Nusa Penida, yang mengakibatkan 35 turis jatuh ke laut. Sudarma mengatakan insiden tersebut diduga terjadi karena jumlah penumpang yang banyak dan melintas dalam waktu bersamaan menggunakan Movable Bridge menuju fast boat. Ia menambahkan penggunaan jembatan melebihi batas kekuatannya. Selain menyampaikan permohonan maaf, Sudarma juga mengajak para operator kapal dan penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan yang ada. Ia mengatakan keselamatan bukan hanya tanggung jawab regulator dan operator kapal. "Tetapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk para penumpang kapal," kata Sudarma dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12). Sudarma mengatakan insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap bisa diberangkatkan saat itu juga. Ia juga mengatakan, sejumlah langkah sudah dipersiapkan UPP Kelas II Nusa Penida untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa. Sudarma menjelaskan, antisipasi tersebut dilakukan dengan penguatan movable bridge. Lalu dilakukan juga pembatasan jumlah debarkasi embarkasi penumpang yang melalui movable bridge. “Selain itu, diperlukan railing pada tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang juga fast boat saat debarkasi dan embarkasi,” kata Sudarma. Dia memastikan, UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat. Kemudian, UPP Kelas II Nusa Penida juga akan menata arus keluar masuk kendaraan yang dikoordinir oleh koperasi dan pecalang agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya. Diberitakan sebelumnya, jembatan penghubung antara ponton speed boat dengan dermaga utama di Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali ambruk pada Kamis (15/12) sekitar pukul 16.45 Wita. Akibatnya sebanyak 35 turis jatuh ke laut. Adapun jembatan itu ambruk diduga karena kelebihan muatan. “Ambruknya jembatan penghubung antara dermaga utama dan ponton speed boat itu disebabkan karena kelebihan muatan,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12). Bayu mengatakan peristiwa itu bermula saat para penumpang yang didominasi Warga Negara Asing (WNA) itu tengah menunggu giliran untuk memasuki speed boat Semabu Hills yang akan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar. Namun, kata Bayu, tiba-tiba jembatan penghubung antara dermaga utama dan ponton ambruk. “Saat itu sekitar 35 orang penumpang mencoba melintasi jembatan secara bersamaan. Sehingga menyebabkan jembatan ambruk dan penumpang berjatuhan ke laut yang menyebabkan kepanikan dan beberapa penumpang mengalami luka ringan,” ujarnya. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja beberapa penumpang mengalami luka ringan.