Proyek Bernilai Miliaran Rupiah di Inhu Terancam Mangkrak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Februari 2023 12:27 WIB
Inhu, MI - Proyek pekerjaan konstruksi pembangunan pengaman tebing sungai Indragiri di Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terancam mangkrak. Pasalnya, proyek APBN TA. 2022 senilai Rp 3.892.811.987 yang dikerjakan oleh CV MAJU JAYA, dengan masa pelaksanaan 210 hari kerja hingga dilakukan Adendum (penambahan) waktu, ternyata tidak kunjung rampung dikerjakan. Sementara waktu pelaksanaan yang tersisa hanya tinggal beberapa hari lagi. Berdasarkan pantauan Monitorindonesia.com pada Rabu (8/1) sekira pukul 13.30 WIB, menemukan pisik pancang beton dan cor lantai atas yang baru selesai dikerjakan mencapai 12 meter dan 10 meter lantai atas sudah terpasang besi wireless namun belum dicor. Juga terlihat 2 alat berat, yakni Crane PH bobot 3,5 ton dan Excavator PC 200 serta pekerja berjumlah 5 orang. 2 orang sebagai operator kedua alat berat tersebut, sisanya pekerja biasa. Sedangkan pejabat dinas terkait dan CV BES CONSULTANT selaku Konsultan Supervisi tidak ada berada ditempat. Satu persatu tiang pancang beton Sifer ditancapkan Crane PH ke dasar tebing sungai Indragiri dengan kedalaman 3 sampai 4 meter. Panjang 1 pcs tiang pancang beton Sifer hanya 7 meter. Anhar (69), warga Dusun Pasir Kuala, Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat, mengaku sebagai penjaga alat berat, saat ditemui mengatakan, pemasangan tiang pancang beton dan cor lantai atas yang dikerjakan baru siap mencapai 12 meter. "Sedangkan panjang keseluruhan proyek ini 100 meter. Tiang pancang beton yang belum terpasang hanya beberapa meter lagi, paling lama 2 hari siap. Setelah itu baru tinggal cor lantai atas, waktu masih ada 12 hari lagi," katanya. "Mudah-mudahan waktu yang tersisa jangan turun hujan, sehingga kerja bisa dikebut mengejar ketertinggalan merampungkan pisik yang belum rampung sebelum waktu habis," imbuhnya. Anhar juga menyebut proyek yang dikerjakan CV MAJU JAYA kena denda lantaran kontrak kerja 2022 dengan masa pelaksanaan 210 hari kerja sudah habis, sehingga dilakukan Adendum (penambahan) waktu. Selain itu, Ia mengakui kedalaman tiang pancang beton yang tertancap ke dasar tebing sungai Indragiri berkisar 3 sampai 4 meter. "Ya benar, kedalaman tiang pancang beton Sifer yang tertancap ke dasar tebing sungai Indragiri berkisar 3 sampai 4 meter, itu pun sudah mentok, "ucapnya. Jon Barus saat ditemui di lokasi proyek mengatakan, CV MAJU JAYA selaku pelaksana kena denda karena sudah habis masa pelaksanaan dan sudah dilakukan Adendum waktu. Pekerjaan pemasangan tiang pancang beton Sifer tinggal beberapa meter lagi, nanti setelah siap itu baru mengerjakan pengecoran lantai atas. "Kerja difokuskan memasang tiang pancang beton, paling 2 hari lagi siap, setelah itu pengecoran lantai atas, kan masih ada sisa waktu Adendum. Saya tidak tahu berapa hari Adendum waktu yang diberikan, saya kan hanya pekerja biasa, "ucapnya terkesan mengelak pertanyaan. Namun, Jon Barus mengakui kedalaman tiang pancang beton Sifer yang tertancap ke dasar tebing sungai Indragiri berkisar 3 sampai 4 meter dan panjang 1 pcs tiang pancang beton Sifer itu hanya 7 meter, serta alat berat Crane PH yang digunakan berbobot tekanan 3,5 ton. Informasi dirangkum, proyek konstruksi pembangunan pengaman tebing sungai Indragiri di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu merupakan kegiatan dari Kementerian PUPR melalui satuan kerja SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera III Provinsi Riau 2022. Sumber anggaran dari APBN TA. 2022 sebesar Rp 3.892.811.987 dengan masa pelaksanaan 210 hari kerja. Terkait proyek yang belum rampung tersebut, Monitorindonesia.com telah menghubungi Rizki, owner CV MAJU JAYA selaku pelaksana, namun belum direspons hingga berita ini diturunkan. [LEM]
Berita Terkait