Pulau Widi Dimata Anak Gubernur, Simak Ide-ide Brilian Ceo WCF Dorong Destinasi Wisata di Maluku Utara

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 24 September 2023 20:45 WIB
Sofifi, MI - Ceo Widi Coastal Festival (WCF), Nazlatan Ukhra Kasuba merupakan anak dari gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Anak muda yang satu ini ternyata memiliki sejumlah gagasan-gagasan yang bagus untuk mendorong pembangunan destinasi wisata, khususnya di Provinsi Maluku Utara. Isu Pulau Widi yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan itu, kata Nazla, sapaan akrab Ceo WCF ini, yang sempat di lelang di salah satu situs asing Sotheby’s Concierge Auction pada tahun 2022 oleh PT Leadership Island Indonesia (LII) selaku pemegang hak pengelola itu tidak benar. “Pulau kita di lelang asing, isu itu tidak benar, sudah diklarifikasi,” ungkap dia, pada saat memberikan sambutan di acara Launching Widi Festival 2023, di Sofifi, Sabtu malam (23/9). Tetapi, yang menarik disini lanjut kata dia, pulau yang keberadaannya di bagian timur Indonesia ini memiliki daya pikat magic yang luar biasa hingga ke mancanegara. Tidak hanya itu, isu dijualnya Pulau Widi ini juga banyak menarik perhatian petinggi negara dan dunia. Padahal, penataan destinasi wisata di Pulau tersebut belum ada apa-apanya dibanding dengan destinasi wisata di daerah lainnya di Indonesia. Sehingga, sebagai anak muda Maluku Utara, dia mengajak semua pihak untuk bahu membahu dan menyatukan persepsi untuk mengangkat dan mempromosikan Pulau Widi sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia yang wajib dikunjungi oleh wisatawan nasional maupun internasional. “Saya pernah mendengar bahasa bahwa Bumi Moloku Kie Raha (Maluku Utara) ini memiliki nyawa. Maka hari ini terbukti bahwa Pulau Widi memiliki nyawa yang tidak pernah mau diam. Pulau Widi memanggil kita semua berkumpul disini, untuk mengatakan bahwa Maluku Utara memiliki permata yang harus kita banggakan dan kita pamerkan,” terang Nazla. Menurut dia, melalui konsep Eco-Edu and Sustainable Tourism tersebut, dapat menjadi rujukan dalam pengembangan pembangunan destinasi wisata di Pulau Widi itu sendiri. “Tema ini memberikan satu ide dan gagasan bahwa pariwisata Maluku Utara harus dikonsepkan dengan cerdas dan matang. Pariwisata Maluku Utara harus mementingkan lingkungan kita. Tapi, hal ini membuat kami tim yang merenungi apa sih konsep yang pas untuk Widi ini sendiri, makanya kita lahirkan konsep Eco-Edu and Sustainable Tourism,” jelasnya. Sebab, dia beralasan, di area Pulau tersebut, memiliki sejumlah biota laut yang wajib dilindungi dan tidak boleh dirusaki. Seperti hutan mangrove dan hutan lindung. “Pulau Widi ini, sangat rumit dan kompleks, ketika saya kesana kita dapat zona inti yang harus dilindungi. Pulau-pulaunya yang terdiri dari hutan lindung dan banyak hewan endemik yang ada disana,” pungkas Nazla. (Rais Dero)