Janji Birokrasi Bersih Sherly Tjoanda Dibuktikan lewat SPBE


Sofifi, MI - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominfosan) Malut mulai menunaikan salah satu janji politik Gubernur Sherly Tjoanda dengan membangun birokrasi yang transparan, efisien, dan berintegritas melalui penguatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Langkah nyata itu ditandai dengan diumumkannya hasil seleksi administrasi calon tim pengembang SPBE Tahun Anggaran 2025. Selain itu, Diskominfo juga menetapkan jadwal pelaksanaan seleksi kompetensi yang akan berlangsung pada 25–27 September 2025 di dua lokasi, yaitu Kantor Diskominfo Provinsi Bali di Denpasar dan Kantor Diskominfo Malut di Sofifi.
Seleksi ini menerapkan standar kelulusan yang cukup tinggi. Untuk posisi Programmer Senior, nilai minimum ditetapkan 8,5. Sedangkan untuk Programmer Junior dan Cloud Server Administrator, nilai ambang batasnya adalah 6.
Dari hasil seleksi administrasi, sejumlah nama dinyatakan lolos dengan nilai menonjol. Untuk kategori Programmer Senior, nilai tertinggi diraih Afif Al Amin dengan skor 9,86, disusul Minhajuddin Kasman AR 9,65, Yasir Muin dan Yoga Adi Saputra masing-masing 9,60. Nama-nama lain yang juga lolos antara lain I Wayan Gede Milan Astika 8,92, Masrur Anwar 8,91, Mudiarta Tauda 8,90, Mohammad Faishal Dzaky 9,47, Muhamad Yasir 9,57, dan Yanuar Fabien 9,49.
Sementara untuk kategori Programmer Junior, nilai kelulusan cukup beragam. Muhammad Bachtiar mencatat skor tertinggi dengan 7,38, diikuti Aldi Rifaldi Saputra 7,15 serta M. Rifaldi Nurdin 6,78. Peserta lain yang lolos di antaranya Kadek Yudha Ananda Putra 6,48, Fangky Sie 6,26, Imanuel G.E. Nagara 6,19, M. Hafiduddin Sibua 6,13, Rafli Junaidi Kasim 6,13, Fikram Tamrin 6,06, Faldi Arifin 6,03, dan Asil Taufiqurrahma.
Diskominfo menegaskan, seluruh peserta yang lolos wajib mengikuti tahap seleksi kompetensi. Para peserta diberikan keleluasaan untuk memilih lokasi ujian melalui tautan resmi https://bit.ly/pemilihan-lokasi-tes-seleksi-tim-pengembang-SPBE.
“Transparansi seleksi ini adalah bagian dari komitmen kita bersama untuk menghadirkan tim pengembang SPBE yang kompeten. Mereka akan menjadi motor penggerak transformasi digital birokrasi Malut,” demikian keterangan resmi Diskominfo Malut.
Program SPBE di Malut tidak berdiri sendiri. Sejak awal menjabat, Gubernur Sherly Tjoanda menekankan pentingnya digitalisasi tata kelola pemerintahan sebagai fondasi reformasi birokrasi. Dengan SPBE, pemerintah daerah diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, sekaligus kualitas pelayanan publik.
Sherly berulang kali menyampaikan bahwa integritas birokrasi adalah syarat utama agar Malut benar-benar bisa bangkit dan sejahtera. SPBE diposisikan sebagai instrumen penting untuk menutup ruang penyalahgunaan kewenangan, mempercepat layanan, dan menghadirkan kebijakan yang lebih berbasis data.
“Digitalisasi adalah jalan agar pemerintahan kita tidak lagi berjalan dengan pola lama. Saya ingin birokrasi di Malut menjadi lebih cepat, lebih transparan, dan lebih melayani,” ujar Sherly dalam beberapa kesempatan sebelumnya.
Pelaksanaan seleksi tim pengembang SPBE ini bukan sekadar proses rekrutmen teknis, melainkan bagian dari strategi besar Pemprov Malut untuk melakukan percepatan transformasi digital. Tim yang terbentuk nantinya akan bertugas mengembangkan aplikasi, memperkuat keamanan server, hingga mengintegrasikan layanan publik lintas sektor.
Upaya tersebut menjadi bukti keseriusan Malut untuk mengejar ketertinggalan sekaligus memperlihatkan bahwa provinsi kepulauan dengan keterbatasan geografis tetap bisa menjadi pionir dalam digitalisasi pemerintahan. (Jainal Adaran)
Topik:
Maluku Utara