Beredar Video Pendaki Terjebak Saat Erupsi Gunung Marapi, Ini Penjelasan BPBD Bukittinggi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Desember 2023 22:43 WIB
Beredar informasi pendaki Gunung Marapi terjebak saat erupsi (Foto: MI/Repro Ig BPBD Kota Bukittinggi)
Beredar informasi pendaki Gunung Marapi terjebak saat erupsi (Foto: MI/Repro Ig BPBD Kota Bukittinggi)

Kota Bukittinggi, MI - Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) meletus dan menyemburkan abu vulkanik, Minggu (3/12). 

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Marapi disebutkan bahwa erupsi Gunung Marapi terjadi pada pukul 14.54 WIB.

Selama tiga jam atau hingga pukul 18.00 WIB, Gunung Marapi tercatat 9 kali erupsi.

PVMBG menyampaikan pada erupsi pertama tinggi kolom abu teramati mencapai 3 Km atau 3.000 m di atas puncak (5.891 m di atas permukaan laut).

Beberapa saat usai erupsi Marapi, hujan abu vulkanik melanda beberapa daerah di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Bukittinggi.

Bahkan abu vulkanik juga dilaporkan sampai ke Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota.

“Iya betul terjadi erupsi sekitar pukul 14.50. Abu vulkannik terpantau dari arah Buktitinggi setinggi lebih dari 1.000 meter,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo.

Menurut Teguh, status Gunung Marapi pacsa erupsi terbaru pada level 2 atau waspada. 

Namun dia belum dapat informasi lebih lanjut apakah akan ada evakuasi terhadap masyarakat yang berada di sekitar pegunungan. 

Dia hanya mengatakan saat wisatawan atau pengunjung dilarang mendami pada radius 3 kilometer.

“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 KM dari kawah atau puncak,” katanya.

Kendati demikian, di tengah kabar tersebut, beredar berbagai video dan foto di media sosial (Medsos) mengabarkan kondisi beberapa pendaki yang terjebak.

Bahkan, ada seorang pendaki perempuan yang masih terjebak di Gunung Marapi dinyatakan meninggal dunia.

Kabar tersebut juga sempat diunggah oleh BPBD Bukittinggi di Instagram @bpbd.kotabukittinggi.

Namun Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri menyebut kebenaran informasi itu belum bisa dipastikan.

“Belum ada info pastinya, rekan BPBD Agam saat ini berposko di kantor Walinagari Batu Palano untuk evakuasi pendaki yang masih belum turun,” kata Zulhendri.

Sementara itu, PLH Kepala Balai KSDA Sumbar, Dian Indriati mengatakan terdapat 70 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan yang tercantum di situs booking online.

Dian merinci, dari jumlah tersebut 54 pendaki masuk dari Batu Palano dan 16 dari Koto Baru.

“Hingga pukul 17.00 WIB sudah 28 pendaki turun,” ungkap Dian.

Pun Dian menyebut sejumlah pendaki lainnya masih dalam proses evakuasi.