M Trijanto Dampingi Petani Adukan PT Perkebunan dan Dagang Gambar Blitar ke BPN

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 Januari 2024 22:38 WIB
M Trijanto saat ditemui dan diterima oleh Kabid Kanwil BPN Jawa Timur (Foto: Istimewa)
M Trijanto saat ditemui dan diterima oleh Kabid Kanwil BPN Jawa Timur (Foto: Istimewa)

Blitar, MI - Calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Mohammad Trijanto mendampingi puluhan warga yang tergabung dalam perkumpulan petani Rukun Santoso Sejati Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar Jawa Timur (Jatim), mengadukan PT Perkebunan dan Dagang Gambar.

Aduan itu terkait dengan dugaan pelanggaran dalam pengelolaan perkebunan. Aduan itupun diterima oleh Kabid Kanwil BPN Jawa Timur.

PT Perkebunan dan Dagang Gambar yang diduga melakukan pelanggaran pengelolaan perkebunan berupa tanaman yang ditanam tidak sesuai alih fungsi menjadi peternakan sapi serta beberapa pelanggaran lain yang tidak sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja pasal 16.

Alasan Mohammad Trijanto mendampingi petani itu dikarenakan selama ini warga sudah berkeluh kesah dan belum bisa selesai sampai saat ini. Sehingga dirinya merasa terpanggil untuk bersama dengan warga melaporkan dugaan pelanggaran tersebut. 

"Saya merasa apa yang dikeluhkan oleh kelompok tani tersebut memang layak untuk didampingi. Karena pengelolaan tidak sesuai ketentuan, maka hak pengelolaan bisa dilepaskan oleh negara," ujarnya pada Jum'at (12/1).

Menurutnya, puluhan petani datang ke Kanwil BPN Jawa Timur untuk dilakukan mediasi. Sebab sebelumnya banyak petani yang akan ngeluruk ke kantor BPN.  "Tapi selama bisa dimediasi, maka kami memilih untuk mediasi," lanjutnya.

Trijanto berharap dapat dilakukan mediasi terkait permasalahan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Karena hal ini menyangkut dengan kepentingan masyarakat sekitar kebun, melalui program plasma seharusnya bisa turut andil dalam pengelolaan perkebunan," harapnya. (JK)