Damkar Mukomuko Tangani 39 Kejadian Kebakaran Rumah dan Lahan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 13 Januari 2024 16:58 WIB
Kebakaran rumah warga di Kabupaten Mukomuko, Senin (1/1/2024) ( Foto: ANTARA)
Kebakaran rumah warga di Kabupaten Mukomuko, Senin (1/1/2024) ( Foto: ANTARA)

Mukomuko, MI - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menangani sekitar 39 kejadian kebakaran rumah dan lahan yang terjadi di wilayah tersebut selama tahun 2023.
 
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Sabtu, mengatakan dari 39 kejadian kebakaran, sebanyak 14 kejadian kebakaran rumah, sisanya kebakaran lahan.
 
"Yang paling banyak kejadian kebakaran lahan, namun ada beberapa kejadian kebakaran lahan tersebut tidak bisa tertangani, karena lokasinya jauh, seperti lahan kebun plasma milik masyarakat," ujarnya.
 
Terkait dengan kejadian kebakaran lahan, menurutnya, tugas dan fungsi penanganannya ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tetapi sepanjang dapat ditangani dinas, kejadian kebakaran lahan tetap ditangani.
 
Ia menjelaskan banyaknya lahan yang terbakar, karena musim kemarau selama beberapa bulan pada 2023. Pada saat musim kemarau lahan kering sangat mudah terbakar.
 
Ketika lahan gambut terbakar, katanya, sangat sulit dipadamkan, sehingga membutuhkan waktu berhari-hari untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di daerah ini.

Ia mengatakan petugas juga melakukan pemadaman rumah yang terbakar agar tidak meluas ke rumah warga lainnya.

Sedangkan penyebab kebakaran bangunan rumah, lanjutnya, mayoritas karena arus pendek listrik, dan diduga bangunan rumah tersebut menggunakan kabel listrik yang tidak standar nasional Indonesia (SNI).
 
Untuk itu, katanya, pemerintah daerah setempat melakukan upaya pencegahan kebakaran rumah dengan cara menyediakan kabel listrik yang sesuai SNI untuk warga miskin di daerah ini.
 
Pemerintah daerah setempat menyediakan kabel listrik, karena bangunan rumah warga yang terbakar akibat arus pendek listrik bersumber dari kabel listrik yang tidak standar.
 
Ia mengungkapkan kerugian materi akibat kejadian kebakaran bangunan rumah di daerah ini berkisar Rp50 juta hingga Rp300 juta. (AM/Ant)