Habis PT ITSS, Tungku Smelter PT SMI Morowali Meledak: 2 Orang Jadi Korban

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Januari 2024 22:19 WIB
Tungku di PT IMIP Morowali dikabarkan meledak, 2 orang karyawan operasional crane jadi korban, Jum'at (19/1) malam (Foto: MI/Repro)
Tungku di PT IMIP Morowali dikabarkan meledak, 2 orang karyawan operasional crane jadi korban, Jum'at (19/1) malam (Foto: MI/Repro)

Morowali, MI - Tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dikabarkan meledak lagi, Jum'at (19/1) malam.

Adalah tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebelumnya juga terjadi ledakan di  PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang memakan korban puluhan orang.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Monitorindonesia.com, bahwa kabar ledakan tungku smelter PT SMI itu terjadi malam ini, sekitar pukul 20.45 WITA.

"Ada dua orang yang kerja disana jadi korban, itu karyawan operasional crane, sedang di bawa ke klinik." kata Amat kepada Monitorindonesia.com, Jum'at, malam.

Hal ini pun dibenarkan oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto. "Infonya begitu, ada 2 korban luka," katanya.

Kini pihaknya masih memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami masih cek ke TKP," katanya.

Sebelumnya, di Morowali juga terjadi ledakan tungku smelter, yakni di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Polisi menyimpulkan bahwa insiden itu terjadi karena pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan perusahaan. 

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono mengatakan, kesimpulan tersebut disampaikan tim penyidik setelah melakukan gelar perkara berdasarkan hasil olah TKP dan hasil penyelidikan.

“Untuk siapa yang bertanggung jawab, tim penyidik Polda Sulteng yang dibantu dengan penyidik Polres Morowali sudah menaikkan status investigasi kasus PT ITSS ke tahap penyidikan,” katanya di Palu, Kamis (18/1).

Menurut Djoko, sudah ada 27 pekerja dari PT ITSS yang telah diperiksa sebagai saksi.

Keterangan mereka diminta untuk mengetahui SOP apa yang dilanggar sebelum aktivitas pekerjaan berlangsung di lokasi kejadian.

Sedangkan untuk penetapan tersangka masih menunggu proses penyidikan selesai.

“Saat gelar perkara, hasil kesimpulan dari penyidik, ada pelanggaran SOP. Siapa yang bertanggung jawab atau siapa yang menjadi tersangka masih disidik. Yang pasti akan ada tersangka,” kata Djoko.

Berdasarkan kronologi awal musibah tersebut berawal dari kebakaran tungku smelter yang disusul ledakan tabung oksigen.

Hasil olah TKP, polisi tidak menemukan bahan peledak atau bahan kimia yang mudah menimbulkan api di kawasan tungku smelter.

“Di dekat smelter itu ada tabung oksigen untuk pengelasan. Saat terjadi kebakaran tabung itu ikut meledak,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja akibat kabakaran disusul ledakan tungku smelter di kawasan industri nikel PT ITSS Morowali pada Minggu 24 Desmber 2023, menyebabkan 59 korban. 

21 pekerja di antaranya meninggal dunia terdiri dari 13 tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja China. Sementara itu, 38 pekerja lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. (wan)