Rakorkomwil III Apeksi, Asda II Kota Bekasi: Generasi Muda Merupakan Aset dan Bonus Demografi Tiap Daerah

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 18 Mei 2024 13:55 WIB
Asisten II Kota Bekasi, Inayatullah (kanan) dan Asisten Daerah III Propinsi Jawa Barat (kiri) (Foto: Istimewa)
Asisten II Kota Bekasi, Inayatullah (kanan) dan Asisten Daerah III Propinsi Jawa Barat (kiri) (Foto: Istimewa)

Kota Bekasi, MI - Dalam Rapat Kordinasi Komisariat Wilayah (Rakor Korwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang berlangsung di Hotel Margo, Depok, Jawa Barat, Jumat (17/5), Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Pemerintah Kota Bekasi, Inayatullah menyebut, untuk menjadi “Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan” Pemerintah memiliki empat pilar utama. 

Inayatullah menyebut ada empat pilar utama yang teridiri dari: Pembangunan sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerataan pembangunan, serta Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Pemerintahan. 

Rakorkomwil III Apeksi yang digelar di Hotel Margo, Depok, Jawa Barat di buka langsung oleh Asisten Daerah III Propinsi Jawa Barat, Jumat (17/5) dengan Tema: Pemanfaatan Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia Emas 2045.

Di kesempatan itu, Inayatullah menyampaikan tiap daerah juga memiliki potensi kekuatan yang harus dimanfaatkan dengan baik, terlebih Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. 

Indonesia kata Inayatullah memiliki banyak peluang bonus demografi yang harus dioptimalkan. Wilayah Indonesia yang strategis dimana terletak diantara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Hindia dan Pasifik sangat menguntungkan dalam perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi sumber daya alamnya yang melimpah memastikan Negara ini menuju Indonesia Emas 2045.

“Bonus demografi ini menjadi modal penting, selain kekayaan alam, letak negara kita, anak muda ditiap daerah merupakan bagian dari bonus demografi. Nah, generasi-generasi saat ini adalah bonus demografi yang akan menjadi aset, serta menjadi nilai yang produktif, dengan itu peningkatan SDM-nya harus benar-benar menjadi prioritas, mulai dari akademik hingga keterampilan khususnya,” kata Inayatullah

Tetapi lanjut Inayatullah, berbagai tantangan kedepan masih harus dihadapi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, seperti tingkat pendidikan dan produktivitas sumber daya manusia yang masih harus ditingkatkan.

“Mesti terus didorong, Saya memperhatikan saat ini para generasi muda kita memiliki kemampuan intelektual yang sangat baik, cepat beradaptasi. Dengan terus ditingkatkan pendidikan keterampilan mereka ini akan memacu produktivitas,” kata Inayatullah.

Di sisi lain kata Inayatullah, masing-masing pemerintah daerah harus terus menggerakan dan memaksimalkan mesin pertumbuhan ekonomi untuk bisa terus berfungsi secara berkesinambungan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

“Bekasi merupakan kota jasa perekonomian, kita memiliki potensi SDM, anak-anak muda kita ini hebat, kreatif. Sekarang peran mereka dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital sudah mulai banyak, apalagi UMKM Kita Bekasi saat ini pola pemasarannya sudah sangat modern berimbang dengan mutu yang semakin ditingkatkan," kata Inatatullah.

"Potensi ini harus dimaksimalkan dengan upaya memberikan ruang-ruang bagi mereka, serta memfasilitasinya. Jika ini secara konsisten kita gerakan dan maksimalkan menjadi mesin ekonomi, saya yakin masyarakat akan makmur dan sejahtera dapat,” sambung Inayatullah

Di akhir keterangannya, Inayatullah berpesan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas yang gemilang pada 2045 nanti, dibutuhkan semangat yang tinggi serta kesadaran untuk mencintai tanah air.

“Semangat harus tinggi, serta kesadaran kita semua untuk selalu mencintai tanah air kita,” tutup Inayatullah. (Hms/ADV)