Kaya akan Berkat Melebihi Segalanya, Kata Pegawai Negeri Spil Kota Bekasi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 Juni 2024 14:26 WIB
Saut Huta Julu, Humas Pemkot Bekasi (Foto: Ist)
Saut Huta Julu, Humas Pemkot Bekasi (Foto: Ist)

Kota Bekasi, MI - Kaya dengan Berkat berlimpah, kalimat sederhana yang dapat dikutip dari perjalanan karier dan keluarga seorang Pegawai Negeri Spil di Pemerintahan Kota Bekasi.

Siapa gerangan sosok PNS yang mengaku kaya akan berkat dan selalu bersyukur dalam segala hal dalam menjalani hidup kesehariannya ini, dia adalah sarjana Lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Saut Hutajulu yang saat ini dipercaya sebagai Kepala Bagian Hubungan Masyarakat/PPID Utama Kota Bekasi.

Lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Ini mengaku selalu bekerja dengan tulus karena vilosofinya tugas yang diembannya adalah amanad.

Mengawali karier sebagai pegawai Negeri Spil di Dinas Perhubungan Kota Bekasi, oleh Wali Kota Bekasi kala itu, Rahmat Effendi memindah tugaskan dirinya ke Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) sebagai Kasi Linmas.

Dia mengaku mengetahui kenapa dia dipindah tugas oleh Wali Kota Rahmat Effendi yang akrap disapa Pepen, karena bisikan dari oknum pengusaha yang menuding dirinya menghambat pembangunan.

Oknum pengusaha berinisial HP yang diketahui akrap dengan Pepen kala itu kata Saut mendesak dirinya untuk menerbitkan SK pengalihan angkutan kota K-02 menjadi bis 3/4.

Karena berdasarkan kajian dan analisa, pengalihan itu tidak mungkin dilakukan, maka SK yang diharapkan pengusaha HP urung diterbitkan. 

Merasa keinginannya tidak terpenuhi, HP kecewa yang kemudian membisik kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dengan menuding dirinya menghambat pembangunan.

Bisikan itu didengar Pepen yang kemudian dirinya dimutasi. 

Namun bagi dirinya, dimutasi atau tidak semua sudah ada yang atur, tidak perlu cari kambing hitam. Percayalah kata Saut, jalan hidup sudah diatur oleh Tuhan. "Jadi bagi dirinya tidak perlu kecewa karena kekecewaan itu akan menyakiti hati kita sendiri".

Dia tetap bersyukur dan menerima tugas di Satpol PP sebagai berkat yang harus dijalani dengan tulus karena dihatinya, tugas adalah amanah. 

Menjabat Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat (Kasi-Linmas), Saut dengan cepat beradaptasi membuat segudang program, mulai dari pendidikan dan pelatihan (Diklat), peningkatan kesejahteraan anggota Linmas. 

Berdasarkan catatan kata Saut, seumur-umur berdirinya Satlinmas Kota Bekasi, belum pernah mengadakan Pendidikan Pelatihan di STTD Cibitung, Bekasi.

Tetapi dengan komunikasi yang baik kepada managemen STTD tersebut, Satlinmas Kota Bekasi berkesempatan mengadakan Diklat disana. 

Selain pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan anggota juga menjadi perhatian serius Saut Hutajulu. Sebelum dirinya Kasatlinmas, insentif anggota hanya Rp.100.000,- per bulan tanpa embel, puji Tuhan kata dia, insentuf tersebut dapat ditingkatkan menjadi Rp.500.000,- per bulan plus beras 10 kg, dan hingga sekarang tetap berjalan. 

Berusaha menanamkan kebaikan tanpa pamrih tidak berkesudahan, pada saat Wali Kota Bekasi yang waktu itu dijabat Pepen mengadakan Subuh Keliling hampir 1 bulan lebih, Saut selalu aktif membantu memelihara ketertiban dan keamanan.

Mungkin kata Saut, Pepen memperhatikan kehadirannya yang konsisten setiap Subuh Keliling merupakan ketulusan dan kebaikan, Pepen pun memanggilnya dan mempercayakan tugas sebagai Sekretaris SatPol PP.

"Ini mujijad, benar-benar mujijad, tak disangka, Diklat untuk Kasatpol PP secara nasional yang diselenggarakan Kemendagri saya diikutkan pimpinan, padahal saat itu saya masih Kasilinmas," kata Saut.

Akhir diklat Kasatpol PP seluruh Indonesia yang diselenggarakan Kemendagri di Bandung tersebut lanjut Saut, dirinya terpilih sebagai Rangking satu (1).

Puji Tuhan kata penganud agama kristiani yang dikenal agamis, jujur, lugas, dan suka membantu sesama ini. 

Lagi lagi dia meyakini raihan rangking 1 Diklat Sapol PP tersebut merupakan jalan hidup oleh Tuhan. Tidak lama setelah namanya tercatat di Kenendagri sebagai rangkin 1 Diklat Satpol PP, diapun ditunjuk menjadi guru pendidikan SatPol PP secara nasional yang kerap diselenggarakan daring. 

Bicara sukses kata Saut sangat relatif, yang penting selalu mengucap syukur dalam segala hal. Tidak menyangka dirinya dipercaya menjadi guru Diklat SatPol PP dan tim prosesor di Kemendagri, tetapi ketika Tuhan berkehendak tidak ada yang mustahil. "Puji Tuhan, jalan hidup bisa saya lalui dengan suka cita," kata Saut.

"Kini Saya dipercaya menjabat eselon 3A sebagai Humas Kota Bekasi oleh Pj. Wali Kota Bekasi, harus saya syukuri. Darimana saya tau dpercaya menjadi Kepala Bagian Humas (Kabag Humas), kitabtidak tau. Tetapi ketika kitavdiberi amanad, mari kita jalankan dengan amanah pula," kata Saut. 

Ksta Saut, Pj. Wali Kota selalu mengajak lari-lari dan lari. Artinya kerja cepat, selesaikan tugas hari ini jangan tunggu hari esok. Lebih cepat lebih baik. 

Ditanya tentang menjalani hidup bersama keluarga, dengan santai Saut mengucapkan puji Tuhan. Anak 4 bersaudara, 3 sudah menyelesaikan study strata satu (S1) dan masing-masing telah bekerja, sementara sibontot masih sedang kuliah. 

Membanggakan, putra/putrinya mendapat beasiswa 100 persen kuliah di perguruan tinggi. Putra pertama telah menikah dengan 1 cucu ikut jejak ayah lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan telah bekerja sebagai PNS di DK Jakarta.

Krakter putra/putri dan Capaian yang diraih adalah harta yang paling berharga. Ibarat pepatah Batak kata Saut "Anakkonki do Hamoraon Diau". Artinya, Harta yang paling berharga adalah anak-anaku. 

"Mereka (anak-anakku) bisa hidup bahagia adalah kekayaan/kebanggaan orangtua. Saya untuk menjalani hidup selalu bersyukur, mohon bimbingan Tuhan, dan selalu berusaha semampu saya memberikan yang terbaik kepada yang membutuhkan, serta bekerja dengan tulus," kata Saut. (M.Aritonang)