Paslon Wali Kota Bekasi Nomor Urut 1 Mengungguli Pasangan Lawan


Kota Bekasi, MI - Elektabilitas para Calon Wali Kota Bekasi Pilkada 2024 menunjukkan persaingan yang cukup ketat. Dari tiga pasangan calon walikota Bekasi, nomor urut 1 Heri Koswara bersama Sholihin nampaknya unggul dari pasangan Nomor urut 2, Uu Syaful Mikdar bersama Nurul Sumarheni, dan Nomor urut 3, Tri Adhianto bersama Abdul Haris Bobihoe
Hasil survei terbaru yang dirilis Etos Indonesia Institute, Sabtu (12/10/2024), pasangan calon kepala daerah Kota Bekasi nomor urut 01,
Heri Koswara-Solihin berada di posisi teratas, yakni:38,7℅. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah, Senin (14/10/2024).
Menurut Iskandarsyah, posisi kedua ditempati pasangan calon nomor urut 3, Tri Adhianto-Harris Bobihoe dengan presentase 26, 6℅, Sedangkan di posisi ke-3, pasangan nomor urut 2, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni dengan angka 23,2℅.
Namun demikian kata Iskandarsyah, Angka tersebut masih akan terus bergerak hingga hari pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung 27 November 2024 mendatang.
Menurut Iskandar, survei yang dilakukan Etos Indonesia Institute melibatkan 1.200 responden dengan margin eror 2,23% dengan tingkat kepercayaan 96%. Survei dilaksanakan pada 1-10 Oktober 2024 secara random dan acak di kecamatan yang ada di wilayah Kota Bekasi.
Pasangan Heri Koeswara-Sholihin memperoleh hasil 38,7%, disusul tempat kedua Tri Adhianto Tjahyono – Abdul Harris Bobihoe dengan 26,8%. Kemudian posisi ketiga ditempati pasangan Uu Saeful Mekdar – Nurul Sumarheni dengan presentase 23,1%, dan sisanya yang menyatakan abstein 11,4%.
Iskandar menjelaskan, naiknya presentase pasangan Herkos-Sholihin dikarenakan kinerja pasangan tersebut dalam menggalang dukungan dan menggerakkan mesin partai koalisinya dianggap cukup baik dan bermamfaat bagi warga Kota Bekasi.
“Hari ini memang rakyat perlu calon kepala daerah yang bekerja nyata. Selain itu, tidak ada kasus korupsi yang membayang-bayangi bagi para kandidat di belakang hari,” kata Iskandar dalam keterangan persnya, Senin (14/10/2024).
Berdasarkan survei Etos, mayoritas masyarakat Kota Bekasi tak mau lagi jika kepala daerahnya kembali menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk yang ketiga kalinya.
“Masyarakat Kota Bekasi juga tak mau lagi dibayang-bayangi faksi koruptor yang berkepanjangan. Desakan adanya bersih-bersih di lingkungan pemerintahan saat ini cukup kuat,” katanya.
Menurut Iskandarsyah, merosotnya elektabilitas Tri Adhianto dalam hasil survei Etos diprediksi lantaran mencuatnya tudingan adanya dugaan korupsi terhadap mantan Wali Kota Bekasi itu tengah menjadi sorotan publik.
“Ramainya pemberitaan terkait dengan dugaan korupsi yang menyeret salah satu calon Kepala Daerah, maka sudah barang tentu menjadi sentimen negatif bagi masyarakat,” ucapnya.
Iskandar juga menilai masyarakat Kota Bekasi sepertinya sudah banyak mengambil pelajaran yang berharga bagaimana untuk mencari pemimpin yang ideal setelah dua kepala daerah sebelumnya ditangkap KPK.
“Salah satunya masyarakat saat ini dapat melihat rekam jejaknya atau mencari referensi melalui jejak digital calon wali kota yang akan dipilihnya. Apakah pernah dilaporkan dan atau terseret kasus korupsi maupun pelanggaran hukum lainnya,” ujar Iskandar. (M. Aritonang)
Topik:
Pilkada Kota BekasiBerita Terkait

Pasangan Heri-Sholihin Pilkada Kota Bekasi Hampir Dipastikan Menang
28 November 2024 12:50 WIB

Kampanye Akbar Pasangan Nomor Urut 01 Pilkada Kota Bekasi Dihadiri Sekitar 30.000 Orang
17 November 2024 16:18 WIB

Heri Koswara akan Selaraskan Program Pemerintah Pusat Makan Siang Bergizi SD-SMP
12 November 2024 19:25 WIB

Ribuan Pelaku UMKM Deklarasikan Dukungan kepada Heri-Sholihin Pilkada Kota Bekasi
2 November 2024 14:52 WIB