Jalur Sofifi-Maba: Sherly vs Pemprov Malut, Siapa yang Benar?


Sofifi, MI – Calon Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda, mengungkapkan rencana ambisiusnya untuk mempercepat akses transportasi antara Sofifi dan Maba dalam kampanye yang digelar di Sofifi pada Jumat (22/11/2024).
Dalam pernyataannya, Sherly menyampaikan bahwa perjalanan dari Sofifi ke Maba yang saat ini memakan waktu hingga 5-6 jam dan melintasi rute Sagea (Kabupaten Halmahera Tengah) sejauh sekitar 240-250 kilometer, akan dipersingkat melalui pembangunan jalan baru yang lebih efisien.
“Saat ini perjalanan Sofifi-Maba memakan waktu yang sangat lama, sekitar 5 hingga 6 jam. Tapi kami berencana untuk membangun jalan langsung dari Sofifi ke Maba melalui Kulo, yang jaraknya hanya sekitar 80 kilometer. Dengan begitu, waktu tempuh bisa dipangkas menjadi hanya dua jam,” ujar Sherly di hadapan massa kampanye.
Sherly menjelaskan bahwa jalan baru ini akan melintasi Kulo sebagai titik sentral, dengan rincian dari Sofifi ke Kulo sekitar 35 kilometer, dan dari Kulo ke Maba sejauh 50 kilometer. Dengan estimasi kecepatan perjalanan menggunakan kendaraan, waktu tempuh untuk seluruh rute tersebut diperkirakan hanya sekitar dua jam.
“Jalan baru ini akan menghubungkan Sofifi langsung ke Maba, yang sebelumnya memakan waktu 5 hingga 6 jam, kini bisa dilakukan dalam waktu dua jam. Ini bukan hanya angan-angan, tetapi fakta bahwa jaraknya memang lebih pendek, dari 240 kilometer menjadi hanya 80 kilometer,” tegasnya.
Rencana ini, menurut Sherly, akan membuka peluang baru bagi perekonomian Maluku Utara. Dengan jalur transportasi yang lebih efisien, hasil bumi dari wilayah Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Halmahera Barat bisa dengan mudah diangkut ke Sofifi yang akan menjadi pusat hilirisasi industri.
Selain itu, pembangunan pelabuhan udara yang lebih besar di Sofifi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Sofifi akan menjadi pusat ekonomi baru. Jika proyek ini terwujud, hasil bumi dari seluruh Halmahera bisa lebih mudah masuk ke pusat industri di Sofifi, yang akan mempercepat perekonomian. Ekonomi yang berkembang artinya banyak lapangan pekerjaan, dan ini akan menghidupkan Sofifi,” tambah Sherly.
Meski demikian, Pemprov Malut hingga saat ini belum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait dengan izin trayek Sofifi-Maba yang melewati rute Sagea seperti yang disampaikan oleh Sherly.
Pemerintah Provinsi menjelaskan bahwa trayek yang berlaku saat ini masih merujuk pada rute lama, termasuk Sofifi-Subaim, Sofifi-Buli, Sofifi-Maba, dan trayek lainnya.
Sementara itu, seorang sopir angkutan umum yang melayani trayek Sofifi-Maba, yang melewati sebagian wilayah Halmahera Barat dan Halmahera Utara, serta Ekor, Subaim, dan Buli ini, mengonfirmasi bahwa waktu tempuh perjalanan saat ini memang berkisar sekitar 5 jam.
Dengan terobosan yang dijanjikan Sherly Tjoanda, masyarakat Maluku Utara berharap bahwa pembangunan jalan ini dapat membawa dampak positif bagi konektivitas dan perekonomian daerah, serta mempermudah akses ke berbagai kawasan industri dan perdagangan di masa depan. (Rais Dero)
Topik:
Maluku Utara