Saksi Kunci Bus Maut Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Ditangkap Polisi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Mei 2024 21:05 WIB
Bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, hingga menyebabkan 11 orang tewas (Foto: Dok MI)
Bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, hingga menyebabkan 11 orang tewas (Foto: Dok MI)

Depok, MI - Polisi menyebut sopir hingga kenek bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan maut usai melakukan perjalanan wisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) merupakan saksi kunci.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Wibowo mengaku hingga saat ini, sopir belum diperiksa karena masih menjalani perawatan medis, sehingga pemeriksaan baru sebatas lisan.

"Dia saksi kunci. (Belum kita periksa) karena masih dalam kondisi luka dan saat ini masih dalam perawatan medis. Tapi tentu ke depan kita sudah punya rencana penyelidikan langkah langkah yang kita lakukan kita akan periksa nanti," kata Wibowo kepada wartawan, Senin (13/5/2024).

Lebih lanjut, Wibowo mengatakan pihaknya sudah mengamankan kernet bus atau asisten sopir, yang juga merupakan saksi kunci. Saat ini, kernet bus tersebut tengah diperiksa di Polres Subang.

"Kernet sudah kita temukan juga kita sudah amankan juga. Ini saksi kunci, sekarang sedang dalam pemeriksaan juga oleh penyidik Polres Subang," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang menyampaikan data terkini sementara korban meninggal dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, yang terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, berjumlah 11 orang.

"Sembilan korban anak-anak (yang ada di) rombongan bus, satu guru (juga) ikut rombongan bus, dan satu warga lokal,” kata Kadinkes Kabupaten Subang, Maxy pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Maxy menyebut, total keseluruhan korban sebanyak 60 orang. Untuk korban yang meninggal, kata dia, saat ini tengah dalam perjalanan ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang.

"Untuk korban luka berat ada 27 orang, luka sedang ada kurang lebih 13 orang," katanya.

Korban dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di antaranya RSUD Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.