TNI AD Sampaikan Rasa Belasungkawa Terhadap Para Korban Ledakan Amunisi di Garut

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 12 Mei 2025 18:42 WIB
Kadispenad, Brigjen Wahyu Yudhayana (Foto: Ist)
Kadispenad, Brigjen Wahyu Yudhayana (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana mewakili TNI AD menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya 13 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan saat pemusnahan amunisi tidak terpakai di Garut.

Brigjen Wahyu mengatakan bahwa 4 orang prajurit TNI AD yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan amunisi tersebut merupakan prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi.

Brigjen Wahyu juga menyampaikan rasa dukacita dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya 9 warga sipil yang turut menjadi korban dalam peristiwa ledakan amunisi tersebut.

"Kami segenap jajaran TNI Angkatan Darat mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap semua korban, dan para prajurit TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam musibah ini adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi dan kami juga berduka cita berbelasungkawa atas meninggalnya korban masyarakat sipil," kata Brigjen Wahyu, Senin (12/5/2025).

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama turut mendoakan para korban dalam musibah tersebut

"Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan para korban dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ajaknya.

Lebih lanjut, Brigjen Wahyu memastikan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeluruh atas persitiwa terjadinya ledakan saat pemusnahan amunisi tidak terpakai yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

"Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh dengan kejadian ini," ujarnya

"Dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyelidikan atau investigasi yang dilaksanakan," tambahnya.

Kronologi Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi

Brigjen Wahyu menjelaskan kronologi dari peristiwa meledaknya amunisi tidak layak pakai di Garut, Jawa Barat, yang menewaskan 13 orang.

Brigjen Wahyu mengatakan bahwa pemusnahan amunisi tidak layak pakai tersebut dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) II Peralatan TNI AD pada hari Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan cibalong, Garut, Jawa Barat.

Brigjen Wahyu menyampaikan bahwa jajaran yang bertugas telah melakukan pengecekan terhadap personel dan lokasi peledakan sebelum melakukan pemusnahan amunisi tersebut. Dan saat itu semuanya telah dinyatakan dalam keadaan aman.

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakkan, dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Brigjen Wahyu, Senin (2/5/2025).

Brigjen Wahyu menjelaskan bahwa mulanya pemusnahan amunisi tersebut dilakukan di dua lubang sumur dan berlangsung dengan aman.

"Selanjutnya, penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melakukan pengamanan dan setelah dinyatakan aman, kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh munisi akhir tersebut untuk dihancurkan. Dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ungkapnya.

Kemudian, setelah pemusnahan amunisi di dua lubang sumur tersebut berjalan dengan lancar dan aman, tim telah menyiapkan satu lubang lainnya untuk meledakan detonator yang telah digunakan untuk menghancurkan dua sumur sebelumnya termasuk juga detonator yang masih tersisa.

Namun, saat detonator tersebut sedang disusun untuk dihancurkan di satu lubang sumur yang telah disiapkan, tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.

"Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya. Termasuk sisa detonator yang ada ," jelasnya.

"Berkaitan dengan munisi akhir tersebut. Saat tim penyusun munisi menyusun detanator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," ujarnya.

Topik:

TNI AD Ledakan Amunisi di Garut