Puan Minta Komisi I DPR Panggil Panglima TNI Beserta Jajaran Terkait Ledakan Amunisi di Garut

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 15 Mei 2025 18:56 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)
Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta TNI untuk melakukan evaluasi atas peristiwa ledakan saat pemusnahan amunisi kadaluwarsa yang menewaskan 9 warga sipil dan 4 anggota TNI di Garut.

Puan menegaskan bahwa peristiwa serupa tidak boleh lagi terjadi, apalagi peristiwa tragis tersebut melibatkan masyarakat sipil.

"Yang pertama jangan sampai terjadi lagi hal seperti itu. Harus dievaluasi kenapa itu terjadi dan lain kali jangan sampai kemudian melibatkan masyarakat sipil," kata Puan, Kamis (15/5/2025).

Lebih lanjut, Puan juga meminta Komisi I untuk memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto beserta jajaranya untuk memberikan keterangan atas prisiwa ledakan amunisi tersebut.

"Dan kenapa itu terjadi tentu saja nanti Komisi I harus bisa memanggil Panglima dan Danrem dan jajaran pada saat kejadian itu terlibat dan kemudian bertanggung jawab sehingga terjadi kejadian seperti itu," ujarnya.

Sebagai informasi, insiden ledakan saat pemusnahan amunisi tak layak pakai tersebut terjadi pada hari Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan cibalong, Garut, Jawa Barat.

Pemusnahan amunisi tidak layak pakai itu dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) II Peralatan TNI AD. 

Ledakan amunisi kadaluwarsa tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, 9 orang merupakan warga sipil dan 4 orang anggota TNI yang sedang bertugas melakukan pemusnahan amunisi tak layak pakai.

Topik:

Ketua DPR RI Puan Maharani Komisi I DPR Ledakan Amunisi di Garut