Pemangkasan Belanja Operasional Dorong Peningkatan Belanja Modal di Pemprov Malut


Sofifi, MI - Sekda Malut, Samsuddin Abdul Kadir, membeberkan alasan di balik kenaikan belanja modal pada APBD 2025. Kenaikan ini terjadi sebagai konsekuensi dari efisiensi belanja operasional yang kemudian dialihkan ke belanja modal.
Hal tersebut diungkapkan Samsuddin Abdul Kadir saat diwawancarai, Senin (25/8), di Kantor DPRD Malut, Sofifi. Ia menjelaskan bahwa secara persentase, belanja modal seharusnya berada di angka 7 persen.
Namun, karena adanya pemangkasan belanja operasional sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 (Inpres), anggaran yang tersisa dialihkan ke belanja modal sehingga mengalami peningkatan.
“Belanja modal dari sisi persentase memang harus 7 persen. Kenaikannya terjadi karena belanja operasional rata-rata yang menjadi arahan dari Inpres dipangkas,” jelas Samsuddin.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemangkasan belanja operasional mencakup beberapa pos, antara lain FGD, perjalanan dinas, dan kegiatan operasional lainnya. Dana yang dipangkas kemudian dialihkan ke belanja modal sehingga anggarannya menjadi lebih besar.
“Itu adalah bagian dari konsekuensi terhadap efisiensi yang dilaksanakan, kemudian terjadilah peningkatan belanja modal. Jadi memang menjadi naik karena itu,” ujar Samsuddin.
Ia menekankan bahwa penurunan belanja operasional dan peningkatan belanja modal merupakan langkah strategis untuk memastikan efisiensi anggaran sekaligus memperkuat pembangunan di Malut.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana, karena jika OPD sudah melakukan pengimputan berarti ada keyakinan untuk bisa dilaksanakan. Ada beberapa pembangunan yang akan kita laksanakan, nanti kita cek saja rinciannya di Dikjar,” tambahnya. (Jainal Adaran)
Topik:
Pemprov Malut Sekda Malut Samsuddin Abdul Kadir