Thibaut Courtois Penjaga Gawang Terbaik di Final Liga Champions

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 29 Mei 2022 15:58 WIB
Jakarta, MI - Penjaga gawang Real Madrid Thibaut Courtois mengalami cedera di bahunya ketika dia menginjak lapangan Stade de France pada Minggu (29/5) untuk final Liga Champions UEFA melawan Liverpool. Thibaut Courtois ingin membuktikan bahwa para peragunya salah, terutama mereka yang berasal dari Inggris. Courtois melakukan hal itu, menjadi penjaga gawang ketiga dalam sejarah Liga Champions yang memenangkan penghargaan Man of the Match. Dia mencatat sembilan penyelamatan, terbanyak dalam sejarah final Liga Champions, melawan pemain seperti Mohamed Salah dan Sadio Mane, membawa klubnya meraih gelar Eropa ke-14. Setelah pertandingan, Courtois berbicara kepada para kritikus yang telah meragukannya selama bertahun-tahun, terutama dari Inggris. “Saya perlu memenangkan final untuk karir saya untuk semua kerja keras saya dan untuk menghormati nama saya karena saya tidak berpikir saya memiliki rasa hormat yang cukup, terutama di Inggris,” kata Courtois. "Saya melihat banyak kritik setelah musim yang hebat bahwa saya tidak cukup baik. "Saya sangat bangga dengan kinerja tim dan ketika saya perlu berada di sana, saya ada di sana untuk tim." Penjaga gawang Belgia tersebut bukan hanya kunci untuk memenangkan final, dia adalah bagian penting dari keseluruhan kejuaraan Madrid. Courtois mencatat 61 penyelamatan musim ini di Liga Champions dalam 14 pertandingan. Sebaliknya, Alisson dari Liverpool memiliki 15 pertandingan. Los Blancos tidak memainkan pertandingan yang bagus melawan The Reds, tetapi Courtois adalah penghalang yang tidak bisa ditembus. Bahkan kiper legendaris Real Madrid Iker Casillas men-tweet tentang performa Thibaut Courtois. "Saya tidak ingat kiper lain yang begitu menentukan di final Liga Champions dalam waktu yang lama," cuit Casillas.