Ansu Fati: Saya Ingin Bermain untuk Barcelona Selama Sisa Hidup Saya

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 31 Mei 2022 07:30 WIB
Jakarta, MI - Ansu Fati jelas bahwa saat ini dan masa depannya adalah dengan Barcelona. Pemain timnas Spanyol itu menutup musim dengan menegaskan bahwa dia ingin sukses di Camp Nou. Terlepas dari desas-desus bahwa ia bisa menjadi target tim lain, seperti PSG, pemain internasional Spanyol itu jelas dan kategoris. Berbicara selama wawancara dengan Canal+, Fati menanggapi klaim bahwa juara Ligue 1 ingin mengontraknya musim panas ini. "Apakah PSG tertarik untuk mengontrak saya? Saya benar-benar tidak tahu. Ini adalah hal-hal yang ditangani oleh agen saya dan orang tua saya," kata Fati. "Sejak awal saya memberi tahu agen saya dan ayah saya apa tujuan saya, yaitu bertahan di klub. Di kepala saya, saya sudah jelas, ya, saya harap saya bisa memiliki seluruh karir saya di sini." Fati akan berlatih bersama tim nasional Spanyol setelah menjalani dua tahun yang sulit dengan cedera serius. Meski kini sudah lama berlalu, Fati tak melupakan momen saat dirinya ditawari untuk mewarisi kaus bernomor punggung 10 Lionel Messi. "Klub menelepon saya dan memberi tahu saya proposal yang mereka miliki, bahwa mereka ingin memberi saya nomor itu. Klub mengatakan kepada saya bahwa kapten menerimanya dan bagi saya itu suatu kehormatan," katanya. "Jika Anda berada di Barca, Anda harus siap untuk segalanya. Leo [Messi] telah memberikan banyak hal kepada Barca dan melihatnya di klub lain, tidak ada yang menyukainya. Saya harap semuanya berjalan baik untuknya." Cedera telah menjadi cobaan berat bagi pemain dan Fati tidak menyembunyikannya, meskipun ia juga menempatkannya dalam perspektif. "Ini sulit karena mereka adalah hal terburuk bagi seorang pemain. Tetapi ada situasi yang jauh lebih buruk: memiliki orang tua yang sakit atau kesehatan yang buruk," kata Fati. “Ini bisa disembuhkan dan saya tidak beruntung pernah mengalaminya ketika saya berusia 13 tahun. Tibia dan fibula saya patah, saya masih kecil dan saya pikir saya tidak akan pernah bermain lagi. "Anda pikir ini sudah berakhir, semuanya hilang. Saya mengalami cedera tibia lagi dan pada akhirnya Anda belajar dari segalanya. Kesabaran adalah hal yang paling penting," katanya.